Warga Gresik Keluhkan BPNT Dinsos'Diduga Ada Pengurangan Takaran

Warga Gresik Keluhkan BPNT Dinsos'Diduga Ada Pengurangan Takaran

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk masyarakat prasejahtera berupa barang kebutuhan pokok senilai Rp 200 ribu, dikeluhkan warga Gresik, Jawa Timur. Sebab bansos yang didapat dianggap tidak sesuai dengan nilai dan jumlah yang seharusnya diberikan.

Seperti berat beras yang diberikan kurang dari 1 kilogram dan kualitas pun buruk. Bahkan telur yang diberikan tidak sesuai dengan berat timbangan.

Iin (40) salah seorang penerima BPNT yang berdomisili di Gresik, mengaku baru mengetahui jika bantuan yang diterimanya tidak sesuai dengan harga maupun jumlah yang ditetapkan.

“Saya tahunya itu, saat saya lihat berasnya kok jelek, berbau apek dan meniran. Kalau beras seperti itu, tak mungkin harganya sampai Rp 20 ribu per kilogramnya. Apalagi mereknya tidak dikenal, sebab saya tahu harga beras yang murah maupun yang mahal,” katanya, dilansir Kantor Berita RMOLJatim, Senin (13/7).

Hal senada disampaikan, penerima BPNT asal Cerme, NS (35) dan NN (37). Keduanya menyebutkan beras bantuan yang diterimanya bermerek Raja Lele dan merk lain. Tapi ternyata isinya tidak sesuai dengan berat yang dicantumkan pada label.

Dibungkus berat tertulis berat bersih 15 kilogram, tapi saat saya timbang ulang di rumah isinya hanya 14 kilogram. Hilang satu kilogram isinya ternyata,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik, Sentot Supriyohadi, selaku pihak terkait saat dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui sambungan selulernya tidak merespons.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita