PDIP: Soal Pengadaan Vaksin Corona, Hati-hati Banyak Perusahaan Jahat

PDIP: Soal Pengadaan Vaksin Corona, Hati-hati Banyak Perusahaan Jahat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -Kalangan polistisi Senayan mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam permainan perusahaan pemburu rente dalam upaya pengadaan dan produksi vaksin Covid-19.

Di tengah pandemik ini, banyak perusahaan yang jahat. Mengapa saya katakan jahat? Ya, karena mereka hanya mementingkan sisi komersil semata. Banyak orang atau perusahaan yang memanfaatkan pandemik ini untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya," kata anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, Selasa (14/7).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, saat ini seluruh dunia, dalam waktu yang bersamaan, berupaya menemukan vaksin.

Dalam situasi seperti ini, katanya, pemerintah lebih baik mendorong anak bangsa sendiri untuk melakukan riset untuk menemukan dan memproduksi vaksin anti corona sendiri.

"Pemerintah mendorong anak bangsa dengan penguatan anggaran yang memadai, sampai bisa menemukan dan memproduksi vaksin sendiri. Saya yakin, jika didukung anggaran yang cukup, kita juga mampu," katanya.

Kembali keperusahaan 'jahat', legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan, saat ini banyak perusahan-perusahaan farmasi di luar negeri yang berupaya menemukan dan memproduksi vaksin mencoba meminta ijon terlebih dahulu kepada negara tertentu. Perusahaan tersebut, berjanji akan memberikan hak untuk membeli kepada negara pemberi ijon.

"Kalau tidak ijon maka negara tersebut akan kehabisan atau didahului oleh negara lain. Kemudian, harga yang ditawarkan juga pasti akan gila-gilaan mengingat seluruh dunia membutuhkan vaksin in. Mereka menjual dengan harga mahal dengan alasan telah menghabiskan jutaan dolar untuk riset," katanya.

Dikatakan Rahmad Handoyo, dalam situasi pandemik, kita tidak bisa berharap ada perusahan yang terketuk hatinya menurunkan harga. Justru semua orang berlomba-lomba menemukan vaksin untuk tujuan komersialisasi.

"Ini memang sangat disayangkan, tapi fakta di lapangan beginilah adanya. Makanya saya katakan banyak perusahaan yang jahat, yang berusaha menemukan vaksin untuk komersialisasi," katanya.

Rahmad Handoyo menegaskan lagi, agar Indonesia tidak menjadi "korban" perusahaan jahat tersebut, pemerintah harus memberikan otoritas pendanaan untuk riset dan memproduksi sendiri kepada anak bangsa.   

Saat ini, sejumlah perusahann seperti Kalbe Farma, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar.

Presiden Joko Widodo sendiri memprediksi bahwa Indonesia bakal berhasil memproduksi vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021.

Kepala negara dalam keterangannya, Senin (13/7), mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses pengujian vaksin  dengan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar negeri. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita