Dirut Garuda soal Turis China: Lupakan dulu Mereka, Fokus Wisatawan Lokal

Dirut Garuda soal Turis China: Lupakan dulu Mereka, Fokus Wisatawan Lokal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Saat ini Garuda Indonesia fokus untuk menarik wisatawan domestik. Adapun untuk turis asing, mohon sabar dulu, termasuk turis China.

Di tengah pandemi COVID-19, Dirut Garuda Irfan Setiaputra teguh pada komitmennya untuk menarik wisatawan domestik. Sebab, itu yang paling realistis saat ini.

"Sampai hari ini pemerintah Indonesia masih menggunakan peraturan yang melarang warga negara (asing) masuk dan nggak ada clue ini kapan mau dilepas," kata Irfan dalam webinar Jakarta Chief Marketing Club (CMO), Rabu (8/7/2020).

Merujuk pada peraturan tersebut, Indonesia memang masih belum membuka pintunya bagi turis asing. Bicara Bali yang populer di kalangan turis dan disebut akan segera membuka diri, wisman Australia yang jadi langganannya malah kembali masuk ke fase lockdown.

Lantas bagaimana dengan turis China yang menjadi wisatawan dengan belanja besar tahun lalu dan selalu dijadikan pasar utama wisman oleh Kemenparekraf?

Irfan belum mau menghitung potensi turis China ke Indonesia. Walau kondisi China telah membaik, tetap Garuda Indonesia tetap mengacu kepada peraturan pemerintah Indonesia yang belum membuka perbatasan.

"Aussie masih menutup orang yang keluar, dan benar hari ini cuma orang China yang bisa terbang. Tapi sampai dibolehkan langsung terbang ke China, kita sepakat fokus ke wisatawan dalam negeri saja. Let's forget them at this moment (turis China)," ujar Irfan.

Masih bicara turis China, Irfan juga bercerita perihal kelakuan mereka di Bali. Kabarnya, ada kebiasaan turis China yang kurang pas saat liburan ke Bali.

"Wisatawan China yang masuk ke Denpasar, mereka belanja paling besarnya kasur. Kalau di Bali karena mungkin kalau Anda warga negara China di Bali ada diskon gede untuk di-delivered di rumah Anda di China. Transaksi di Bali dan dibayar semacam Wechat, jadi kita gak dapat apa-apa, ini yang lagi dipikirkan," Irfan mengisahkan.

Terlepas dari turis China dan mendatangkan wisman ke Indonesia, bicara turis domestik adalah apa yang paling realistis di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang. Itu pun, ada syarat rapid test yang harus dilampirkan. Berwisata naik pesawat pun tak lagi sama, termasuk menggunakan Garuda Indonesia.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita