Jokowi Kesal dan Ancam Reshuffle Menteri, PAN: Bentuk Evaluasi Kinerja Kabinet

Jokowi Kesal dan Ancam Reshuffle Menteri, PAN: Bentuk Evaluasi Kinerja Kabinet

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PAN menilai wajar atas sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kesal terhadap jajaran menterinya karena tidak maksimal bekerja menangani virus Corona (COVID-19) di Indonesia. PAN menyebut langkah Jokowi memperingatkan menterinya untuk bekerja lebih keras lagi merupakan langkah yang tepat.
"Apa yang disampaikan presiden itu menurut saya adalah benar. Sangat wajar dan tepat jika presiden marah, tugas beliau adalah mengevaluasi kinerja para pembantunya. Jika ada yang tidak memuaskan, presiden lah yang berhak memberikan teguran dan peringatan," kata Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi, Minggu (28/6/2020).

Saleh mengatakan apa yang disampaikan dalam pidatonya itu merupakan kekecewaan Jokowi akan capaian para menteri yang belum memuaskan. Menurutnya, apa yang dinilai Jokowi dalam menghadapi pandemi ini ditanggapi oleh para menteri dengan biasa-biasa saja.

"Bagi presiden, apa yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sudah extraordinary, kejadian luar biasa. Sayangnya, menurut presiden para menteri menganggapnya masih biasa-biasa saja. Titik itu yang menyebabkan presiden kesal dan marah," katanya.

Saleh mengatakan persoalan evaluasi dan reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Dia menyebut, jika Jokowi menilai perlu melakukan perombakan kabinet, bisa dilakukannya kapan saja dan tidak ada yang bisa menghalangi.

"Saya melihat bahwa fokus presiden adalah penyelamatan 267 juta warga negara. Dan itu disebut beberapa kali dalam pidato. Untuk itu, presiden rela melakukan banyak hal, termasuk reshuflle dan mengeluarkan payung hukum yang diperlukan." katanya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran kabinet untuk melakukan kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona. Tak tanggung-tanggung Jokowi juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).

Jokowi mewanti-wanti akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah penting untuk memerangi virus Corona.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," katanya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita