Ingin Saingi Pindad, Senjata Militer Buatan Malaysia Malah Jadi Olok-olokan gegara Desainnya Aneh

Ingin Saingi Pindad, Senjata Militer Buatan Malaysia Malah Jadi Olok-olokan gegara Desainnya Aneh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Malaysia pernah berusaha menciptakan senapan sendiri.

Malaysia pernah menciptakan senapan sendiri sebagai modal untuk menyaingi negara lain seperti Indonesia yang sukses mengembangkan senapan organik SS-1.

Sayangnya, bukannya dipuji senapan VB Berapi LP06 buatan Malaysia ini justru jadi bahan olok-olokan dunia karena desainnya yang dianggap aneh.

Di tahun 2006 lalu prototipe senjata dalam negeri Malaysia ini diperkenalkan pertama kali kepada publik.

VB Berapi LP06 diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Vita Berapi.

Direktur utama Vita Berapi, Hasyim Abdul Masjid mengatakan bahwa rancangan dan desain VB Berapi LP06 dibuat orang asing.

Desainer VB Berapi LP06 oleh Vyktar Prykhodeka yang entah ia seorang insinyur atau apa.

VB Berapi dibuat dalam tiga prototipe, pistol LP01, Shotgun LP02 dan Rifle LP06.


Namun respon publik Malaysia malah negatif mengenai prototipe VB Berapi ini.

Hal ini karena senjata itu berdesain aneh juga konyol.

Berbeda dengan bentuk dinamis senjata rancangan Pindad Indonesia macam SS-1 yang melisensi dari rifle FN FAL Belgia.

VB Berapi LP06 dianggap lebih terlihat layaknya senjata mainan anak-anak atau senjata dalam film Sci-fi macam Star Wars.


Bahkan kehadirannya malah menjadikan VB Berapi bahan olok-olokkan dalam hal industri senapan dunia.

Banyak yang mengira bahwa VB Berapi LP06 adalah sebuah konsep saja dan bukan senapan sungguhan.

Padahal sejatinya VB Berapi dimaksudkan sebagai Bullpup assault rifle dengan amunisi 5.56 standar NATO.

Karena berbagai kekurangan dan desain tak jelas itu VB Berapi tidak pernah masuk ke lini produksi massal.

Produk Senjata PT Pindad

Sementara itu di Indonesia, prabrik pembuatan senjata dipusatkan di Pindad Indonesia.
Sebagai perusahaan industri dan manufaktur, senjata buatan Pindad cukup banyak, seperti senapan serbu, senapan mesin, pistol, sampai kendaraan militer.

PT Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan.

Awalnya pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW).

Bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923.

Lalu Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia.

Kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. Pindad sekarang ini.

Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. Pindad beralih status menjadi PT. Pindad (Persero) yang langsung berada di bawah pembinaan Kementerian.

Pada 22 Desember 2014, Pemerintah melalui Kementerian BUMN menunjuk Silmy Karim sebagai Dirut yang baru menggantikan Sudirman Said yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu: Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan seluas 160 hektar.

Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium, yang semuanya ditempatkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Komplek ini menempati lahan seluas 66 hektar. Khusus Direktorat Produksi Militer, mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari 1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian Staff. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita