Tanggapi Kemarahan Risma, BPBD Jatim: Mobil PCR untuk Jatim Bukan Surabaya Saja

Tanggapi Kemarahan Risma, BPBD Jatim: Mobil PCR untuk Jatim Bukan Surabaya Saja

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah-marah karena mobil PCR bantuan dari BNPB dibawa ke kota lain. Kini Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menjelaskan soal status mobil tes swab tersebut.
"Bantuan mobil ini untuk Provinsi Jatim. Kami jelaskan kronologisnya. Awalnya Gugus Tugas Provinsi Jatim bersurat tanggal 11 Mei 2020 kepada Gugus Tugas Nasional. Permohonan kami berupa permintaan dukungan percepatan penanganan diagnosis COVID-19. Kita mengajukan mobil lab PCR sebanyak 15 unit," kata Suban di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Suban menjelaskan, selain dirinya, Pangdam V Brawijaya juga meminta hal serupa. Agar segera mendapat bantuan mobil lab PCR di Jatim.

"Pada malam harinya Bu Gubernur juga langsung telepon Ketua Gugus Tugas Percepatan Pusat Pak Doni Monardo. Disamping itu saya WA sendiri ke beliau lalu diarahkan untuk komunikasi ke pihak Deputi 1 namanya Pak Dodi, lalu bantuan PCR dan 1 unit mobil dikirim tanggal 27 Mei. Kesepakatannya diterima di RS lapangan Surabaya," jelasnya.

Suban membeberkan mobil lab PCR yang datang pertama langsung beroperasi di RSUA dan mengerjakan 200 sampel. Selain itu mobil juga beroperasi di RSU Asrama Haji untuk menggarap 100 sampel.

"300 sampel itu dikerjakan di Surabaya tanggal 27 Mei. Tanggal 28 Mei mobil diarahkan ke Sidoarjo dan Lamongan. Karena di sana banyak yang harus di-swab dan di-lab. Juga kalau kita mencermati, saya juga disurati Wali Kota Surabaya untuk meminta bantuan mobil ini tanggal 22 Mei. Padahal mobil ini datang tanggal 27 Mei. Jadi surat ini belum kita jawab karena langsung mobil beroperasi," jelasnya.

Suban menegaskan, mobil lab PCR bukan hanya untuk Surabaya tetapi juga wilayah lain. Seperti dalam surat BNPB tertulis termasuk Sidoarjo dan Lumajang. Ia menyebut mobil lab PCR harus keliling ke daerah yang membutuhkan.

"Kita klarifikasi karena banyak pemberitaan kurang jelas. Ini kejelasan kronologi bantuan BNPB mobil PCR ini untuk Jatim, tidak hanya Surabaya. Spesifik juga menyebut kota lain Sidoarjo, Lumajang. Kenapa juga Tulungagung, di sana lab kurang, dan PDP di sana nomer 2 tertinggi di Jatim dan PDP banyak yang meninggal di sana sebelum di-swab. Jadi itu kronologis bantuan mobil PCR ini," pungkasnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita