Sebut Pelarungan ABK Persetujuan Keluarga, Iwan Piliang: Kenapa Sadis Sekali Menlu Retno Berbohong?

Sebut Pelarungan ABK Persetujuan Keluarga, Iwan Piliang: Kenapa Sadis Sekali Menlu Retno Berbohong?

Gelora News
facebook twitter whatsapp
    
GELORA.CO - Pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal berbendera China, sudah atas persetujuan keluarga.

Penegasan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers (07/05). "Dari informasi yang diperoleh KBRI, pihak kapal telah memberitahu pihak keluarga dan mendapat surat persetujuan pelarungan di laut dari keluarga tertanggal 30 Maret 2020, pihak keluarga juga sepakat menerima kompensasi kematian dari kapal Tian Yu 8," kata Retno dalam konferensi video.

Masalahnya, belakangan pihak keluarga menyatakan bahwa pelarungan itu tanpa ijin pihak keluarga. Keluarga Ari, warga Desa Serdang Batang, Ogan Kemering Ilir, Sumsel hanya tahu kalau jika Ari bekerja di kapal. Orang tua Ari bahkan menegaskan, pelarungan Ari di Samudera Pasific tidak mereka ketahui.

Wartawan senior yang juga aktivis politik Iwan Piliang mengecam keras pernyataan Menlu Retno itu. “Dimana dignity kita sebagai bangsa dan negara Bapak @jokowi? Dan Ibu @Menlu_RI pun terindikasi berbohong ke publik seakan mengatakan pengelola kapal sudah ijin melarung jasad ke laut, nyatanya dibantah keluarga. Kapan setetes harap kita memuliakan ketulusan keinsanan?,” tulis Iwan di akun Twitter @iwanpiliang7.

Iwan mengakui bahwa dirinya sebenarnya “puasa” mengkritik. Hanya saja, karena Retno Marsudi terindikasi tajam berbohong, harus mengecam hal itu.

“Saya puasa kritik sejatinya Pak, beralih berinfaq pujian karena mereka fakir pujian. Tapi @Menlu_RI Bu Retno ini terindikasi tajam berbohong. Ini kan soal dignity, kenapa sadis sekali sih Bu berbohongnya? Kalian digaji siapa sih sejatinya? Ngeri kali peradaban kita Pak @asboediono_id,” tulis @iwanpiliang7 membalas cuitan Romo Boed di akun @asboediono_id.

@iwanpiliang7 menambahkan: “Kalau sampai ranah dignity ini pun diduga boong, parah kali peradaban ingin dibangun @Menlu_RI ini. Apa sih yang dicari dalam hidup, apalagi digaji negara? Pakai uang rakyat!”.

Lalu siapa yang dihubungi pihak Kemenhub, sehingga bisa keluar pernyataan Menlu Retno yang bertolak belakang dengan pernyataan pihak keluarga ABK kapal China?

Aktivis perempuan Erna Sitompul mempertanyakan sumber informasi Menlu Retno. “Merasa Dibohongi, Keluarga 2 ABK WNI yg Dilarung ke Laut Tuntut Pihak Penyalur. Pihak keluarga hanya mndapatkan informasi dari PT KBS bahwa ABK tersebut meninggal karena sakit, dan proses pemakaman jenazah dilakukan scara syariat Islam. Keluarga siapa yang dihubungi Menlu?” tanya Erna di akun @erna_st. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita