Mahfud Md Ungkap Rencana Relaksasi PSBB, PKS: Mitigasi Harus Tepat

Mahfud Md Ungkap Rencana Relaksasi PSBB, PKS: Mitigasi Harus Tepat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap bahwa pemerintah tengah mengkaji relaksasi atau pelonggaran aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan pemerintah tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan.

"Pemerintah perlu berhati-hati, pelonggaran PSBB harus diikuti dengan mitigasi yang tepat. Jika tidak, khawatir kita membiarkan banyak nyawa terkorban lagi," kata Mardani kepada wartawan, Minggu (3/5/2020).

Mardani menyebut meski nantinya PSBB dilonggarkan, pemerintah harus pastikan protokol kesehatan COVID-19 harus tetap diterapkan secara ketat. Menurutnya, social dan physical distancing, budaya cuci tangan dan tidak berkumpul tetap wajib dilaksanakan.

"Pemerintah perlu memastikan evaluasi yang ketat dan jangan malu kembali menerapkan PSBB jika setelah pelonggaran ada lonjakan pasien positif COVID-19. China dan Singapura menunjukkan adanya second strike dari virus ini," katanya.

Dia meminta pemerintah jangan membuat keputusan yang akhirnya bisa jadi penyesalan. Terkait rencana relaksasi PSBB karena menimbang banyaknya keluhan warga, Mardani menyebut semua harus pakai data dan landasan analisa yang kuat.

"Jangan pake emosi. Justru tugas pemerintah mendidik masyarakat, bukan ikut pendapat masyarakat. Justru kajilah bersama para ahli," katanya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang memikirkan adanya relaksasi PSBB. Hal itu menanggapi adanya keluhan masyarakat yang tidak dapat melakukan aktivitas dengan bebas saat PSBB.

"Kita tahu ada keluhan ini sulit keluar, sulit berbelanja, dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sudah sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB," kata Mahfud saat siaran langsung melalui Instagram-nya, @mohmahfudmd, Sabtu (2/5).

Pelonggaran-pelonggaran aktivitas pada relaksasi PSBB itu seperti mengizinkan rumah makan untuk buka, namun dengan menerapkan protokol tertentu. Menurutnya, imunitas masyarakat bisa menurun jika masyarakat merasa stress karena dikekang dengan aturan PSBB.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita