Gus Yaqut: PSI Tidak Perlu Terburu Nafsu dengan Kekuasaan

Gus Yaqut: PSI Tidak Perlu Terburu Nafsu dengan Kekuasaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju mencuat ke publik setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyerukan agar Presiden Joko Widodo mengganti para pembantu yang dianggap lelet dalam penanganan Covid-19.

Namun demikian, seruan PSI mendapat kritikan dari sesama partai pendukung pemerintah. Salah satunya dari politisi PKB Yaqut Cholil Qoumas yang mendesak partai besutan Grace Natalie itu menyebut nama secara tegas, siapa menteri Jokowi yang layak dicopot.

“Menteri apa yang didesak untuk reshuffle? Kalau terkait performa, tidak semua menteri berkinerja tidak bagus. PSI harus spesifik jika usulkan reshuffle,” ujar wakil ketua Komisi II DPR itu, Rabu (27/5).

Ketua umum Gerakan Pemuda Ansor ini meminta agar PSI tidak membuat kegaduhan dengan mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai reshuffle kabinet dan lebih mengedepankan penanganan Covid-19.

“Reshuffle di tengah pandemik ini hanya akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Sebaiknya selesaikan dulu urusan pandemik, baru bicara yang lain,” paparnya.

“PSI saya kira tidak perlu terburu nafsu dengan kekuasaan. Rakyat butuh diselamatkan dari pandemik dan dampak ikutannya,” tambah Gus Yaqut.

Dia menegaskan agar seluruh elemen masyarakat bahu membahu mencegah penyebaran wabah Covid-19 bukan malah melakuka perombakan kabinet di tengah bencana wabah dari Wuhan Cina itu.

“Konsentrasi pada penanganan pandemi lebih penting. Reshuffle diurus belakangan saja,” tandasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita