Disiplin Minum Suplemen JSH Herbal, Imun Pasien ODP Terus Meningkat Hingga Dinyatakan Sembuh Dari Covid-19

Disiplin Minum Suplemen JSH Herbal, Imun Pasien ODP Terus Meningkat Hingga Dinyatakan Sembuh Dari Covid-19

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Selembar surat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang diteken dr Dwi Christina sebagai Dokter Pemeriksa dan diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menjadi bukti autentik kesembuhan seorang pasien ODP.

Tjan Tiauw Swan Bambang Tjondro Waluyo yang dinyatakan sembuh dalam surat tersebut, punya kiat-kiat khusus untuk bisa lepas dari cengkeraman Covid-19. Selain menjaga kebugaran dengan rajin berolah raga, disiplin meminum suplemen herbal JSH cukup ampuh sebagai booster untuk meningkatkan imun dalam tubuh.

"Sekarang saya sudah benar-benar sehat dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Kesembuhan yang saya alami ini karena tiga hal, karunia dan berdoa atas kuasa Tuhan, rajin berolah raga, dan disiplin minum suplemen berbentuk kapsul dari JSH, dua butir diminum sebelum makan pagi, siang, dan malam. Serta jangan lupa selalu bahagia," katanya saat ditemui di lorong alkali herbal (Herbal SteamChamber) pabrik jamu dan farmasi SidoMuncul, Bergas, Ungaran tempatnya bekerja, Senin (18/5)

Bambang sebelumnya tercatat sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang harus diobservasi dan dikarantina oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang di rumah sakit darurat Korona di komplek rumah jabatan (Rujab) Wali Kota, Manyaran, Semarang Barat.

Namun setelah dirawat dan dilakukan rapid test, swab pertama, dan kedua selama dia rawat inap total 6 hari, pegawai PT Muncul Mekar itu akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga karena dinyatakan clean and clear dari infeksi Covid-19 dan sehat seperti semula.

Awalnya, pria kelahiran Semarang 53 tahun lalu itu sama sekali tak menyangka kalau dirinya sebagai OTG lalu ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Semula di perusahaan tempatnya bekerja dilakukan rapid test masal untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19. Hasil yang diperoleh, pada Anti SARS-Cov-2 (IgM)-nya reaktif. Oleh perusahaan dia diminta untuk tidak bekerja dulu selama 14 hari dan melakukan karantina mandiri di rumah.

Saat tidak bisa bekerja yang dipicu hasil rapid test tersebut, selama di rumah Bambang tak kehilangan akal untuk mencari cara agar imunnya kembali. Di antaranya dengan rajin mengkonsumsi obat-obat herbal buatan China yang cukup mahal harganya.

Namun, bukannya kembali merasa segar, tetapi justru sulit tidur. Akibatnya kondisi kesehatannya mulai menurun.

Bambang pun kemudian mencoba melakukan rapid test mandiri di Cito Laboratorium, hasilnya reaktif. Karena hasil seperti itu, pihak Cito menyarankan dirinya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Berharap keterangan dari hasil laboratorium tersebut valid yang menunjukkan hasil baik, justru keterangan dari Cito bertolak belakang dari ekspektasinya.

"Dunia seakan mau runtuh. Saya harus melakukan isolasi mandiri. Sudah pasti yang saya alami kembali stres berat karena penderitaan makin panjang. Harus dijauhi anak, istri, juga keluarga dekat. Termasuk tetangga bahkan anjing kesayangan juga dijauhkan. Sepertinya saya kena lepra yang bisa menular siapa yang mendekat," tutur Bambang.

Beberapa waktu kemudian, dia tiba-tiba mendapat telepon dari Tim Covid-19 Pemkot Semarang agar menyiapkan diri untuk dijemput tim kesehatan ke rumah sakit darurat. Dengan menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mereka datang ke rumah di Panggung Lor, Semarang Utara untuk menjemput dirinya.

"Karuan saja, saya menolak keras. Saya langsung minta kepada mereka untuk tidak datang menjemput. Saya sendiri yang akan mendatangi rumah dinas Walikota Semarang. Kalau dijemput pakai protokol Covid-19 tentu akan membuat heboh dan gaduh seluruh tetangga. Saya datang sendiri pakai sepeda motor," ungkapnya.

Selama menjalani isolasi mandiri itulah, Bambang mengaku diperlakukan petugas sangat baik dan responsif.

"Setiap hari kami dikontrol dengan melaporkan kondisi ttv (suhu badan, oksigen dalam darah dan tensi). Juga makan kami dijaga dan suplemen JSH Herbal yang kami minum dimonitor untuk dipastikan telah diminum. Mereka minta kita terbuka untuk menyampaikan apakah ada keluhan atau tidak selama dirawat," jelas Bambang.

Ditambahkannya, seluruh pasien ODP di Rumah Dinas Walikota dijaga tenaga medis siap siaga selama 24 jam. Empat dokter pengawas selalu mengajak seluruh pasien untuk rajin berolah raga, paling tidak menggerakkan tubuh secara rutin tiap hari, berjemur setiap pagi dan sore, serta selalu memberikan keyakinan untuk terus bahagia.

Yang menariknya, saat Bambang diberikan makan dan snack serta vitamin setiap hari, dia mendapati kapsul suplemen JSH Herbal yang tidak terlalu asing baginya. Suplemen yang diberikan Pemkot itu, menurut penuturan tim medis, berasal dari pemberian Walikota Semarang.

"Bapak, jangan lupa sebelum sarapan, makan pagi, siang, dan malam diminum kapsul suplemen herbal ini ya (JSH-red)," ucap salah satu petugas medis, seperti yang diceritakan Bambang.

Bambang kemudian mengungkapkan, dirinya sangat mengenal suplemen JSH itu usai rapid test di perusahaan. Bambang sangat mengenal betul kapsul herbal itu karena berasal dari tempatnya bekerja. Makanya jamu berbentuk kapsul ini dikenal sebagai JSH sesuai inisial nama tersebut.

"Saya memang di kasih suplemen berbentuk kapsul dari JSH tapi tidak rutin diminum. Baru isolasi mandiri di sini (RS Darurat-red) itulah saya rutin dan disiplin meminumnya serta merasakan khasiatnya langsung. Tubuh saya yang awalnya gampang lemas menjadi segar dan bugar. Imun saya kembali naik lagi," ucap dia.

Memang kapsul herbal suplemen JSH memiliki khasiat dapat meningkatkan daya tahan tubuh, anti bakteri, bersifat basa PH 10 dan bersifat dekontominasi. Mampu membantu menyerap racun serta gas dalam pencernaan sehingga pencernaan menjadi maksimal dalam menyerap makanan, gizi, minuman, vitamin serta obat yang dikonsumsi untuk tubuh dalam masa penyembuhan.

"Seperti yang saya rasakan badan menjadi segar dan bersemangat. Energi positif ini mendorong badan agar selalu sehat dan juga jiwa senang serta berpikiran positif untuk segera sembuh dari covid ini," lanjutnya.

Menurut Bambang, kapsul herbal suplemen JSH juga terbukti mampu meningkatkan imun kawan-kawannya yang sempat rawat inap bersama dirinya di kediaman dinas Walikota tersebut.

"Waktu saya ngobrol saat berjemur dan olah raga bersama, mereka bilang: kapsul dari Pak Wali ternyata yo jos ya Koh. Saiki aku rodo penak (sekarang badan terasa segar-red). Imun nambah lagi. Besok aku ya dikabari pak dokter siap-siap pulang karena sudah dinyatakan sehat dari infeksi corona," ungkap Bambang menirukan dialog dengan kawan senasib.

Saat ini Bambang telah kembali berkumpul bersama keluarga setelah hampir 6 hari dikarantina.

Senin (18/5) menjadi hari yang sangat spesial dan bersejarah bagi hidup Bambang. Bapak satu anak ini bisa kembali menjalani kehidupan normal layaknya sebelum dirinya dikarantina secara mandiri sebagai pasien ODP.

Kini dia bisa bercengkrama, tertawa, guyon bersama keluarga, berinteraksi dengan tetangga dan kembali bekerja. Kembali menjalani "New Normal" di tengah pandemik.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita