BPJS Naik, Refly Harun Ungkap Kritik dari Orang Dekat Jokowi: Kalau Saya Kritik Dibilang Sakit Hati

BPJS Naik, Refly Harun Ungkap Kritik dari Orang Dekat Jokowi: Kalau Saya Kritik Dibilang Sakit Hati

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun angkat bicara soal keputusan pemerintah menaikkan BPJS.

Hal itu diungkapkannya melalui channel YouTubenya Refly Harun yang tayang pada Kamis (15/5/2020).

Dalam kesempatan itu, Refly Harun menyinggung kritikan kebijakan kenaikan BPJS oleh pihak yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Refly Harun mengaku sangat tertarik dengan pemberitaan tersebut.

Pasalnya ada sosok di kalangan pemerintah yang justru mengkritisi kenaikan iuran BPJS dari sang presiden.

"Apa yang akan kita ulas saat ini mengenai hajat hidup orang banyak yang diprotes banyak orang yakni kenaikan iuran BPJS."

"Nih saya ada berita yang luar biasa, saya waktu baca berita ini tertarik sekali karena yang mengkritik justru orang dalam pemerintahan sendiri, orang dekat dengan presiden sendiri," ujar Refly.

Refly sempat menyindir bahwa jika kritikan itu terlontar dari dirinya maka banyak orang akan mengoloknya mengkritik karena sakit hati.

Sebagaimana diketahui, Refly belum lama dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pelindo II.

"Kalau Refly Harun yang mengkritik nanti biasa saja dibilang, nanti dibilang sakit hati lagi, waduh."

"Kita menjalankan peran masing-masing jadi kita berperan sesuai dengan ilmu kita karena itu saya ingin membacakan ini," ujar Refly.

Lantas, pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini membacakan sebuah berita mainstream di Indonesia di mana dalam berita tersebut Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai kebijakan BPJS naik itu menyengsarakan rakyat

Refly mengaku dirinya tak menyangka Mantan wakil Jokowi saat memimpin Solo itu melontarkan kritik keras pada Presiden ke-7 tersebut.

"Coba bayangkan yang menyampaikan ini Wali Kota Solo, yang tidak lain Wakil Wali Kota ketika Jokowi menjadi Wali Kota di Solo sebelum menjadi gubernur di DKI dan akhirnya presiden," ucap dia. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita