Anggota DPR Protes ke BNPB: Kenapa Keramaian Dibiarkan tapi Masjid Ditutup?

Anggota DPR Protes ke BNPB: Kenapa Keramaian Dibiarkan tapi Masjid Ditutup?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Komisi VIII DPR dari F-Golkar John Kennedy Aziz menyoroti keramaian yang terjadi di pusat perbelanjaan di masa pandemi virus Corona. John pun membandingkan keramaian di mal dengan ditutupnya masjid sebagai tempat ibadah.

"Beberapa hari ini viral, Pak, video di IKEA, parkir aja susah, Pak. Parkir susah di IKEA itu, saking banyaknya orang. Di mal-mal penuh, sementara di masjid tetap dikunci, ada apa di sini? Bapak sebagai Kepala Gugus Tugas, ada apa di sini? Di mal Bapak biarkan, di tempat-tempat keramaian yang lain dibiarkan. Nah, kami di masjid ditutup," kata John dalam rapat virtual Komisi VIII DPR dengan BNPB, Selasa (12/5/2020).

John mengatakan pihaknya sudah meminta Kementerian Agama berkoordinasi dengan BNPB terkait hal ini. Ia pun merasa kecewa karena masjid ditutup, sementara pusat perbelanjaan tetap ramai saat pandemi.

"Kemarin kami rapat dengan Kementerian Agama, kami sampaikan agar melakukan koordinasi dengan BNPB terkait konteks yang seperti ini. Habis kita, Pak, dari kaum muslim kita habis, seperti nggak ada. Kalau memang tidak boleh, nggak apa-apa, saya pikir bisa diiniin. Sementara mal-mal Bapak buka, coba Bapak datang ke IKEA, penuh Pak, penuh, nggak dapat parkir," ujar John.

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR F-NasDem Lisda Hendrajoni menyoroti masalah kesimpangsiuran informasi yang diterima masyarakat terkait penanganan COVID-19. Lisda juga menyinggung masalah masjid yang ditutup, sementara mal tetap buka.

"Saya sampaikan sedikit dari apa yang disampaikan teman-teman semua tadi tentang ketegasan dan juga informasi yang tidak simpang siur, si A ngomong apa, si B ngomong apa, jadi masyarakat bingung. Termasuk juga Pak John terakhir ada keanehan sekali. Jadi masjid-masjid ditutup, tidak boleh ibadah ke sana, tapi mal-mal tetap dibuka. Ini aneh sekali," kata Lisda.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Harmensyah, menyatakan akan menyampaikan masukan terkait kesimpangsiuran informasi di masyarakat kepada Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB, Doni Monardo. Termasuk masalah dibukanya kembali mal dan ditutupnya tempat ibadah.

"Persoalan-persoalan tentang hal-hal yang menyangkut dengan kebijakan-kebijakan apa saja nanti akan kami sampaikan kepada Pak Kepala supaya hal-hal tidak ada yang simpang siur. Ini harapan kita semua sehingga publik mendapat informasi yang lebih baik. Dan kami akan coba memaksimalkan lagi apa-apa yang harus kami lakukan, sehingga dengan adanya Gugus Tugas ini bisa mencerahkan kembali bagaimana percepatan penanganan COVID ini bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Harmensyah dalam rapat virtual.

"Termasuk tadi juga persoalan-persoalan dibukanya kembali mal, masjid juga ditutup, nanti akan kami sampaikan sehingga ini menjadi hal persoalan yang harus dibicarakan oleh Gugus Tugas kepada kementerian/lembaga terkait," pungkasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita