Viral Pasien BPJS Dipersulit Berobat, Ini Klarifikasi RSUD dr Soewandhie

Viral Pasien BPJS Dipersulit Berobat, Ini Klarifikasi RSUD dr Soewandhie

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Video seorang pasien BPJS yang merasa dipersulit berobat di RSUD dr Soewandhie viral di medsos. Namun pihak RSUD dr Soewandhie membantah isi dalam video itu dan menyatakannya tidak benar.
Berikut enam poin klarifikasi RSUD dr Soewandhie,

Terkait pengaduan saudara Ikas Choirul Iklani melalui facebook kami sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar. Beberapa hal dapat kami sampaikan sebagai berikut:

1. Bahwa pelayanan di IGD dilakukan berdasarkan tingkat kegawatan, bukan berdasarkan nomor antrean.

2. Sesuai data yang terekam di sistem rumah sakit oasien datang ke RS pukul 14.40 WIB dan dilakukan pemeriksaan pada pukul 14.41 WIB. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan, kemudian pasien diminta untuk menunggu.

3. Pada saat bersamaan terdapat 7 (tujuh) pasien gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera dalam rangka penyelamatan nyawa pasien.
4. Setelah itu pasien dipanggil sebanyak 5 (lima) kali tapi sudah tidak berada di tempat.

5. Sesuai Undang-Undang praktik kedokteran No. 29/2004 pasal 48 dan 51, Undang-Undang telekomunikasi No. 36/1999 pasal 40 serta Undang-Undang No. 11/2008 pasal 27 bahwa pada prinsipnya pasien atau keluarga pasien dilarang mendokumentasi foto/video/audio di area pelayanan rumah sakit tanpa seizin manajement rumah sakit. Hal ini terkait kerahasiaan pasien.

6. Sehubungan dengan poin 5 di atas maka diminta kepada Ikas Choirul Iklani untuk segera menghapus video dalam waktu 1x24 jam karena dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang 11/2008 pasal 45.

Sebelumnya, Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Soewandhie Drg Rince Pangalila menegaskan jika kabar viralnya video itu tidak benar.

"Pasien yang datang ke RS semua sudah dilayani, dia viral karena tidak dilayani itu tidak benar," kata Rince saat dihubungi detikcom, Kamis (5/3/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun, pasien merupakan warga Putat. Pihak RSUD dr Soewandhie juga sempat mendatangi tiga tempat yang diketahui tempat tinggal pasien, namun pihak RS hanya menemukan alamat kosong.

Pihak RSUD dr Soewandhie bermaksud menemui pasien yang memviralkan pelayanan RSUD dr Soewandhie dengan maksud ingin menjelaskan secara baik-baik bahwa di IGD, pelayanan berdasarkan kegawat daruratan.

"Anak bapak itu sebenarnya tidak gawat. Kalau pakai BPJS tidak gawat itu tidak dijamin loh, tapi kita berupaya," pungkas Rince.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita