Stafsus Milenial: Anak Muda adalah Kunci Menghentikan Penyebaran Corona

Stafsus Milenial: Anak Muda adalah Kunci Menghentikan Penyebaran Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Kaum milenial memiliki peran besar dalam mencegah dan melakukan kesiapsiagaan atas wabah virus corona baru (Covid-19).

Demikian disampaikan Staf Khusus Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona,  di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3).

Adamas meyakinkan di hadapan milenial bahwa virus corona tidak menyebar dengan sendirinya. Setiap orang bisa menjadi penyebar virus dengan kode SAR-CoV2 ini. Kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama.

"Kita harus mulai dari kita sendiri. Kita tidak sedang berperang dengan cepat tapi kita berperang dengan diri sendiri. Ya, itulah kenapa saya di sini untuk menyadarkan kita semua, ya anak muda ini supaya lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini," ucap Adamas.

"Jaga jarak, di rumah saja dulu," pesan Adamas yang juga pendiri Ruang Guru ini.

Saat menuju ke Graha BNPB atas undangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, dia mengaki melihat jalanan masih ramai. Masih banyak orang yang berada di luar rumah.

"Jangan dulu hang out. Tidak penting sosialisasi yang tidak penting. Di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini adalah generasi penerus virus terbesar," tegas Adamas.

Menurutnya, generasi milenial berpotensi sebagai generasi penular terbesar. Melihat data di Korea Selatan, ratusan ribu orang yang melakukan tes terdapat 25 ribu hingga 300 ribu orang. Hasil tes tersebut menunjukkan 30 persen kasus positif pada orang dengan usia 20 hingga 29 tahun.

"Ini tiga kali lebih besar daripada grup selanjutnya atau age group selanjutnya, 30-39 (tahun) dan dua kali lebih besar daripada age group 40-49 (tahun). Jadi mayoritas itu sebenarnya yang sakit itu anak muda," kata Adamas.

Di tempat yang sama, Jurubicara Gugus Tugas, Achmad Yurianto mengingatkan, Sabtu lalu (21/3) bahwa data Kementerian Kesehatan dan data global menunjukkan bahwa kelompok usia muda memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berusia lanjut.

Dia menegaskan bahwa bukan berarti kelompok usia muda tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala, inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran ke orang lain karena mereka terkena tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri.

Kembali kepada Adamas, dia mengajak para milenial untuk memperhatikan konten seputar corona melalu media sosial. Dia mengimbau untuk cermat dalam memperhatikan sumber konten sebelum membagikan konten kepada orang lain.

"Tolong jaga informasi, jangan malah menyebarkan hoax. Dan, jika ada informasi yang baik, tolong sebarkan. Jangan stop di anda," demikian Adamas. (rm)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA