Data Kasus Corona di Depok 28 Maret: 3 Positif dan 12 PDP Meninggal Dunia

Data Kasus Corona di Depok 28 Maret: 3 Positif dan 12 PDP Meninggal Dunia

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Angka kematian akibat virus Corona (Covid-19) di wilayah Kota Depok semakin bertambah. Hingga Sabtu, 28 Maret 2020, korban positif yang meninggal berjumlah 3 orang dan 12 orang berstatus PDP meninggal dunia.

"Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok dengan ini menyampaikan informasi perkembangan COVID-19 per tanggal 28 Maret 2020 sebagai berikut: data kasus terkonfirmasi positif berjumlah 29 orang, sembuh 4 orang dan 3 orang meninggal dunia," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad dalam keterangan yang diterima wartawan, Sabtu (28/3/2020).

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga mendatat adanya 12 orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia.

"Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI," tuturnya.

Sementara total PDP di Kota Depok mencapai 272 orang, di mana 16 orang selesai dan 256 pasien masih dalam pengawasan. Sedangkan total orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 869 orang, di mana 187 selesai dan 682 masih dalam pemantauan.

Idris menyampaikan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 saat ini berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Batat dalam penanganan Covid-19. Pemkot Depok juga melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan dengan positif Corona.

"Kemudian kami juga melakukan pengawasan intensif bagi ODP/PDP/terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri," imbuhnya.

Selain itu juga, Pemkot Depok secara terus-menerus melakukan penyemprotan disinsfektan, sosialisasi secara massive dan menggerakkan relawan.

"Kami memahami banyaknya keluhan yang disampaikan, hal ini mengingat pandemic COVID-19 ini demikian massive sedangkan peralatan sulit diperoleh terutama APD, disamping itu fasilitas kesehatan
yang menangani COVID-19 saat ini kondisinya rata-rata sangat terbatas," tuturnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita