Virus Corona Mewabah, Vlogger China Minta Maaf Pernah Makan Kelelawar

Virus Corona Mewabah, Vlogger China Minta Maaf Pernah Makan Kelelawar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang vlogger asal China meminta maaf karena mempromosikan enaknya memakan daging kelelawar. Padahal hewan tersebut diduga sebagai penyebar virus corona yang menewaskan puluhan orang di China.

Seperti dikutip dari Express.co.uk, Minggu (26/1), host acara perjalanan online, Wang Mengyun, di akun Weibo meminta maaf telah merekam video memakan kelelawar. Dia mengaku video tersebut diambil pada 2017 di Palau, negara kepulauan di Samudera Pasifik.

Video itu telah dihapus, namun diposting ulang oleh netizen, salah satunya di Youtube. Dalam video tersebut, Wang bersama seorang wanita China lainnya mempromosikan kuliner lokal, yakni daging kelelawar. 

Wang memulai dengan memakan sayap kelelawar utuh itu dengan cocolan saus. Dia lalu membuka tubuh kelelawar hitam itu dan memakan daging di dalamnya.

"Rasa kelelawar sangat segar, seperti daging ayam," kata Wang dalam video itu.

Di akun Weibo, dia meminta maaf telah ikut menyebarkan konsumsi hewan liar. Dia mengaku tidak tahu daging kelelawar membawa virus. 

"Saya tidak tahu bahwa kelelawar adalah tempat utama virus. Saya tidak mengecek informasinya atau menjelaskan bahayanya," kata Wang pekan lalu.

"Saya hanya ingin memperkenalkan kehidupan masyarakat lokal," lanjut dia.

Memang belum ada kepastian soal penyebab virus corona yang mewabah di China. Namun yang pasti, virus itu berasal dari pasar hewan di kota Wuhan. Di pasar tersebut, dijual berbagai macam satwa liar, seperti kelelawar, rakun, musang, atau ular. 

Hewan-hewan liar ini telah menyebabkan wabah di masa lampau. Seperti SARS dari konsumsi musang yang menewaskan hampir 800 orang pada 2003, atau MERS yang ditularkan oleh unta pada 2012, menewaskan sekitar 500 orang.

Kelelawar juga disebut sebagai pemicu wabah Ebola yang menewaskan lebih dari 11 ribu orang di Afrika pada 2014-2016.

Virus Wuhan sendiri di China telah menewaskan 80 orang dan menjangkiti lebih dari 2.700 lainnya. Pemerintah China telah mengeluarkan larangan konsumsi dan jual beli hewan liar, termasuk kelelawar.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita