Anggaran Dinas Luar Negeri Gubernur Sumbar Dipangkas Rp 1,5 Miliar

Anggaran Dinas Luar Negeri Gubernur Sumbar Dipangkas Rp 1,5 Miliar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Barat memangkas anggaran untuk perjalanan Dinas Luar Negeri (DLN) Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di tahun 2020 ini. Anggaran gubernur dipotong Rp 1,5 miliar.

Adapun anggaran DLN tahun 2019, Rp.2 Miliar, tahun ini hanya dianggarkan Rp.500 Juta atau Setengah Miliar Rupiah saja. Total anggaran yang dipotong yaitu Rp 1,5 miliar.

"Betul, kita pangkas. Kalau tahun lalu Rp 2 Miliar, tahun ini kita anggarkan 500 Juta," kata Kepala DPMPTSP Sumbar, Maswar Dedi Kepada detikcom, Rabu (15/1/2020).

Kunjungan luar negeri orang nomor satu di Ranah Minang itu memang menjadi sorotan, karena hampir setiap bulan gubernur ada perjalanan ke luar negeri.
Kondisi itu memicu munculnya wacana interpelasi yang digagas Andre Rosiade, Anggota DPR-RI yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.

Maswar Dedi tak menyebut pemangkasan itu berkaitan dengan kritikan Andre selama ini. Ia hanya menyebut pemangkasan dilakukan karena fokus kunjungan luar negeri bukan lagi mencari sumber investasi baru, melainkan menindaklanjuti pembicaraan yang telah dilakukan pada kunjungan sebelumnya.

"Kita tidak lagi mencari, tapi menindaklanjuti. Jadi, kita akan follow-up kesepakatan dan perjanjian yang lahir pada pertemuan sebelumnya," kata Maswar Dedi.

Menurut Dedi, dengan anggaran Rp 500 Juta Rupiah tersebut, hanya empat negara yang alan dikunjungi.

"Kita kunjungi negara yang memungkinkan saja, memungkinkan masuknya investasi," kata dia.

Empat negara yang jadi sasaran kunjungan di tahun 2020 ini adalah Amerika, Inggis, Jordania dan Tunisia.

Di Amerika, pembicaraan tentang kemungkinan investasi, pengembangan dan ekspor hasil perkebunan Kopi Solok, Pesisir Selatan dan Solok Selatan.

Sedangkan di Inggris, pembicaraan berkaitan dengan rencana investasi di bidang pariwisata dan energi terbarukan. Begitu juga halnya dengan Jordania dan Tunisia, pembicaraan berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita