Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti Pancasila

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti Pancasila

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri heran ada segelintir orang yang ingin mengubah ketatanegaraan Indonesia, padahal banyak negara yang hormat pada Pancasila.

"Pancasila dihormati begitu banyak negara, siapa yang sudah ke luar negeri? Boleh tanya ke Arab Saudi tanya," ujar Mega dalam pidatonya dalam acara Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan di Lingkungan Kemensos, Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12).

"Sementara ini malah ada orang yang berkeinginan mengubah ideologi kita, mengubah ketatanegaraan kita, ingin membuat sebuah negara yang menyebut katanya negara khilafah," kata dia, melanjutkan.

Megawati mengatakan negara khilafah sudah bubar sejak lama. Contohnya Suriah, Iran, Libya, dan Mesir sudah tidak ada khilafah.

"Mereka yang ingin membangun negara yang katanya namanya khilafah, yang namanya khilafah itu sudah gak ada, bubar. Baca sejarah, ketika Turki menjadi republik, kalau ndak percaya sini, bilang Bu Mega bohong, saya kan baca sejarah loh," ujar dia.

Megawati menantang agar orang yang ingin mengubah tata negara datang ke DPR. Tidak perlu merusak fasilitas publik, sebab anggota legislatif sudah membuka diri.

"Tak usah main di jalanan merusak kepentingan umum dan sebagainya, datang ke DPR, bicara, apa yang kamu maksud dengan konsep itu, lalu apa bedanya dengan Pancasila kita yang sudah sangat dihargai," ujar dia.

Megawati menyebutkan jika ideologi Indonesia sudah mantap, penuh dengan kasih sayang dan toleransi di tengah keberagaman, mengapa harus diubah?

"Kalian gak mau berpikir, jadi untuk apa hidup di Indonesia ini? Jangan rusak Indonesia, tolong. Pergilah kalian," ujar ketua umum PDIP itu, bernada tinggi.

Megawati menyebut sebagai warga Indonesia, sebenarnya Pancasila ada di setiap hati dan sanubari yang paling dalam. Sehingga, Pancasila harus selalu ada dan tak perlu diganti idieologi lain.

"Kalau gak percaya, ya monggo jangan jadi orang Indonesia," kata dia.

Megawati juga mengatakan masih banyak yang belum paham Pancasila, bahkan ada yang bertanya mengapa Pancasila tidak tiga atau satu saja hingga menjadi Ekasila.

"Itulah sebenarnya akar kehidupan bangsa kita yang dari dulu mungkin sepanjang ketika manusia mulai datang ke nusantara ini, yang disebut gotong-royong. Ini merupakan filosofi gotong-royong, dari pada datang satu-satu. Itu yang buat ya awal mulanya Bung Karno. Karena apa? Karena untuk melakukan kembali filosofi kegotongroyongan itu," kata dia. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita