Ini Alutsista Yang Dinego Prabowo karena Dianggap Kemahalan

Ini Alutsista Yang Dinego Prabowo karena Dianggap Kemahalan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan negosiasi harga alutsista sebelum melakukan pembelian, termasuk yang dianggap kemahalan. Alutsista yang dimaksud itu kini sudah diketahui.

"Betul (yang dinegosiasi) KFX dan IFX," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan RI bidang Komunikasi Publik dan Kerja Sama Antarlembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Jumat (13/12/2019) malam.

Selain renegosiasi, Prabowo juga akan mereview kembali proyek itu. Proyek jet tempur KFX/IFX RI-Korsel setelah dihitung-hitung dianggap terlalu mahal.

"Pak Prabowo akan renegosiasi dan review karena menurut perhitungan kita terlalu mahal," jelas Dahnil.

Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya sempat bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan Jeong Kyeong-doo. Pertemuan keduanya membahas kerja sama di bidang alutsista pertahanan proyek jet tempur KFX/IFX RI-Korsel.

"Jadi Korea ini kunjungan biasa, kunjungan antarpemerintah, yang salah satunya menjadi perhatian dalam hubungannya ke sini adalah melanjutkan pembicaraan kerjasama alutsista, terutama sistem pertahanan persenjataan yang disebut KFX dan IFX itu ya, join pembuatan pesawat," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).

Lalu pada Jumat (13/12) siang, Prabowo Subianto melaporkan masalah-masalah alutsista kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Prabowo mengaku diminta Presiden Joko Widodo untuk melakukan negosiasi harga alutsista sebelum melakukan pembelian.

"Alutsista dianggap mungkin terlalu mahal. Sedang ditinjau kembali, kita sedang mereview, mengkaji. Kita diperintah menego kembali begitu oleh Bapak Presiden," kata Prabowo usai bertemu Menko Polhukam Mahfud Md di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Kita kan pelaksana, jadi ya kita harus pandai pandai untuk menjaga kepentingan nasional," imbuhnya.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita