Warga yang Digusur Ngaku Pendukung Anies, Walkot Jakut: Mereka Tak Ikut Pemilu

Warga yang Digusur Ngaku Pendukung Anies, Walkot Jakut: Mereka Tak Ikut Pemilu

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Warga Sunter, Jakarta Utara, yang digusur mengaku sebagai pendukung Anies Baswedan saat Pilgub DKI 2017 dan menagih janji sang gubernur. Tapi menurut Wali Kota Jakut Sigit Wijatmoko, mereka tak ikut Pemilu.

"Cek aja, di daftar pemilih sementara maupun daftar pemilih tetap, mereka ada nggak? Orang ikut pemilu saja enggak kok," ucap Sigit kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).

Diketahui, lokasi penggusuran berada di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Objek yang digusur yakni bangunan dan tempat usaha warga.

Sigit pun heran jika ada yang mengaku sebagai pemilih Anies. "Nggak terdaftar di TPS maupun DPT. Itu klaim atas nama pemilih siapa?" kata Sigit.

Sigit menyebut penggusuran atau penataan kawasan Sunter sudah dikomunikasikan dengan warga. Dia pun menyebut warga ikut membantu membersihkan pemukiman.

"(Sosialisasi) itu sudah dilakukan dua bulan lebih, dengan warga, semua sepengetahuan warga. Bahkan proses pembongkaran itu kita hanya membantu. Itu dilakukan sendiri oleh mereka," kata Sigit.

Sebelumnya, warga Sunter menyayangkan kebijakan Pemprov DKI ini, mengingat salah satu janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah tidak melakukan penggusuran.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah, seperti dikutip Antara, Sabtu (16/11/2019).

Warga yang Digusur Ngaku Pendukung Anies, Walkot Jakut: Mereka Tak Ikut PemiluFoto: Penggusuran di Sunter (Dok. Pemprov DKI)


Subaidah mengatakan, hampir semua warga yang bermukim di lokasi tersebut merupakan pendukung Anies saat Pilkada lalu. Namun hingga kini, pihak Pemprov belum mendatangi korban penggusuran.

"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.

Pemkot menyebut penataan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi saluran dan jalan. Lokasi itu diduduki sejumlah pemilik usaha barang bekas yang mendirikan bangunan di atas saluran.[dtk

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA