Survei Parameter: Kinerja Jokowi Dinilai Buruk karena Isu KPK

Survei Parameter: Kinerja Jokowi Dinilai Buruk karena Isu KPK

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Lembaga survei Parameter Politik Indonesia merilis hasil surveinya. Hal ini berkaitan dengan evaluasi kinerja Jokowi dan harapan publik di periode kedua.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, survei nasional Parameter yang dilakukan pada 5 hingga 12 Oktober 2019 menyuguhkan temuan bahwa kinerja Jokowi di periode pertama relatif baik dengan sejumlah catatan kritis. 

"Publik yang menilai kinerja Jokowi baik mencapai 41,0 persen, biasa saja 33,4 persen, buruk 23,3 persen. Selebihnya tak menjawab. Artinya, jika dirangkum secara sederhana kinerja Jokowi sebenarnya sudah baik, namun belum maksimal karena masih menyisakan pekerjaan rumah," kata Adi saat rilis survei di Jakarta Selatan, Kamis 17 Oktober 2019.

Adi menambahkan, Jokowi dinilai sukses membangun infrastruktur strategis, memberikan bansos, sembako, dana desa, PKH, KIS dan KIP. Namun, pada saat bersamaan Jokowi dianggap kurang maksimal soal kesejahteraan, lapangan pekerjaan baru, mengurangi kemiskinan, harga yang masih mahal, serta persoalan korupsi dan penegakan hukum.

"Publik belum merasakan sentuhan magis pembangunan infrastruktur yang inline dengan persoalan mendasar rakyat. Termasuk juga soal isu pelemahan KPK cukup kuat serta potret hukum yang dinilai masih tebang pilih," ucapnya.

Selain itu, Adi memaparkan, di periode kedua publik optimis Jokowi bisa menunaikan janji politiknya. Angka optimis publik itu mencapai 67,4 persen, pesimis 25,8 persen, sisanya tak menjawab. 

"Jokowi punya bekal segalanya untuk mewujudkan semua visi misi politiknya itu. Terutama dukungan parlemen yang sangat maksimal karena nyaris tak ada parpol yang berhasrat menjadi oposisi," kata dia.

Parameter Politik Indonesia melakukan survei nasional dengan wawancara tatap muka (face to face interview), pada 5 hingga 12 Oktober 2019 dengan sampel 1000 persen responden yang dipilih secara acak di 34 Provinsi. Adapun metode yang dilakukan melalui metodologi stratified multi stage random sampling dengan margin of error 3,1 Persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [vn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita