Profil Edhy Prabowo: Mantan Prajurit TNI, Merantau ke Jakarta Kenal Prabowo Subianto

Profil Edhy Prabowo: Mantan Prajurit TNI, Merantau ke Jakarta Kenal Prabowo Subianto

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Berikut ini merupakan profil Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra yang menjadi salah satu calon menteri di Kabinet Jokowi-Ma’aruf Amin.

Bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Edhy Prabowo, memenuhi undangan Presiden Jokowi datang ke Istana Negara, Senin (21/10) sore sekitar pukul 16.13 WIB.

Edhy tampak mengenakan kemeja putih yang biasa digunakan para kader Gerindra dengan empat kantong di bagian depan.

Keduanya mengenakan kemeja putih sebagaimana calon menteri dan calon pembantu Presiden yang dipanggil sebelumnya.

Kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya diminta untuk membantu Jokowi di bidang Pertahanan.

Sementara, Edhy Prabowo enggan mengungkapkan posisinya menjadi menteri apa. Menurut dia, biarkan Presiden Jokowi yang akan menyampaikan posisinya pada Rabu (22/10). "Nanti Pak Presiden yang akan menyampaikan," ujar Edhy, singkat. Kabar beredar, Edhy Prabowo akan menduduki kursi menteri pertanian.

Edhy Prabowo lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan pada 24 Desember 1972.

Edhy Prabowo memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI dengan menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjara Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 1991. Namun dua tahun berselang, dia keluar dari kesatuannya.

Edhy merantau ke Jakarta dan saat itu berkenalan dengan Prabowo Subianto yang ketika itu masih berpangkat Letkol dan menjadi Komandan Grup II Kopassus TNI AD. Kedekatan keduanya pun berlanjut hingga saat ini. Bahkan Edhy Prabowo diajak bergabung dalam Partai Gerindra oleh Prabowo.

Prabowo pun bersedia membiayai kuliah Edhy di Universitas Moestopo dengan mengambil jurusan Ekonomi Manajemen di tahun 1997. Setelah itu, Edhy Prabowo melanjutkan pendidikan di Swiss German University mengambil bisnis di tahun 2004.

Edhy Prabowo memulai karir politiknya di tahun 2005 ketika aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI.

Karir politiknya di Gerindra dimulai sejak partai itu dibentuk, hingga di 2012 sampai sekarang dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan DPP Partai Gerindra.

Maju sebagai caleg pada Pemilu 2009, Edhy lolos menjadi anggota DPR dan bertugas di Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, dan BUMN. Di Pemilu 2009 itu, Edhy menjadi caleg dari kampung halamannya yaitu Dapil Sumatera Selatan II.

Edhy kembali lolos ke Senayan, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I pada pemilu 2014 setelah memperoleh 75.186 suara. Lalu sejak 2014-20219, Edhy menjadi Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.

Edhy Prabowo diketahui sempat mendirikan perusahaan jasa keamanan yaitu PT Garuda Security Nusantara serta menjabat sebagai Presiden Direktur. Dia juga menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan tersebut diketahui adalah milik Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.

Edhy Prabowo juga aktif diorganisasi pencak silat seperti Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI). Totalitasnya di olahraga tersebut karena sebelum masuk AKABRI, Edhy pernah menjadi atlet Pencak Silat sehingga tidak mengherankan apabila Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto memberikan Edhy tanggung jawab sebagai Ketua Harian IPSI.

Edhy Prabowo awalnya dikenal masyarakat sebagai atlet pencak silat nasional, dan namanya harum ketika berjaya di Pekan Olahraga Nasional (PON) dan juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat internasional.

Di PB IPSI, Edhy menjadi Ketua Harian organisasi tersebut, dan namanya semakin meroket ketika tampil di media saat anak didiknya meraih 14 medali emas diajang Asian Games 2018, di Jakarta-Palembang.

Capaian Pencak Silat tersebut menjadi sorotan karena mampu mendongkrak perolehan medali kontingen Indonesia yang awalnya ditargetkan memperoleh 16 medali emas dan masuk dalam 10 besar. Namun, karena perolehan 14 emas dari Pencak Silat, maka di ajang tersebut, Indonesia menempati posisi keempat dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Beredarnya isu bahwa Edhy Prabowo akan menjadi Menteri Pertanian merupakan hal yang wajar karena melihat kapasitas bapak dua anak tersebut di bidang pertanian.

Edhy Prabowo sejak lama berkecimpung di dunia pertanian melalui organisasi HKTI, lalu lima tahun menjadi Ketua Komisi IV DPR yang salah satunya membidangi pertanian. Selain itu, saat ini Edhy Prabowo merupakan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI.

Benar tidaknya Edhy Prabowo akan menduduki kursi menteri pertanian di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, tunggu saja pengumuman resmi besok (23/10). [nn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita