Aktivitas Pelabuhan Penajam Paser Utara Lumpuh Buntut Sejumlah Tempat Dibakar Massa

Aktivitas Pelabuhan Penajam Paser Utara Lumpuh Buntut Sejumlah Tempat Dibakar Massa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) berangsur kondusif di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Namun, aktivitas di Pelabuhan Penajam, masih lumpuh setelah aksi unjuk rasa warga berujung aksi pembakaran bangunan siang harinya.

Keterangan diperoleh merdeka.com, tidak ada kapal motor maupun feri penumpang, yang melayani penyeberangan dari Balikpapan, menuju Penajam. Penyebabnya, terkait situasi yang sempat mencekam siang tadi.

"Keluarga saya tidak bisa balik ke Paser karena tidak ada kapal yang ke Penajam. Terpaksa menginap, bertahan di Balikpapan," kata Yadi (35), warga Paser, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/10) malam.

Balikpapan dan Penajam Paser Utara, memang dihubungkan transportasi kapal laut. Menuju ke Penajam, memang jadi akses jalan menuju ke kabupaten Paser, di selatan Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Kalimantan Selatan.

"Keluarga saya di PPU juga nggak bisa pulang ke Balikpapan, untuk kemudian ke Samarinda. Masih tertahan," ungkap Yadi.

Yadi menerangkan, sebagian warga PPU lainnya juga terpaksa melalui jalur darat, mengunakan roda empat, meninggalkan Penajam melalui Sepaku. "Mau nggak mau, jalan memutar, meski jalannya rusak. Nanti kan tembusnya di KM 38 simpang Samboja," terang Yadi.

"Ada tetangga-tetangga yang sementara mengungsi dulu, tempat keluarganya. Ada yang ke Samarinda, ada yang ke Balikpapan. Ya itu tadi, lewat Sepaku," demikian Yadi.

Diketahui, situasi sekitar kawasan pelabuhan penyeberangan di Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mencekam siang tadi. Berbekal senjata tajam, beberapa dari warga juga melakukan pembakaran rumah.

Keterangan diperoleh merdeka.com, aksi warga itu dipicu kasus pengeroyokan berujung penikaman terhadap 2 orang pemuda, Rn (18) Ca (19), Rabu (9/19) malam lalu, di pantai Nipahnipah, PPU. Ca akhirnya meninggal dengan luka tikaman. Tiga terduga penikam, berhasil ditangkap kepolisian. Namun demikian, siang tadi, situasi berubah. Warga meminta keluarga pelaku penikaman, angkat kaki dari PPU. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita