Ustadz Somad Dipolisikan, Persatuan Umat Islam Bangkit Lakukan Perlawanan

Ustadz Somad Dipolisikan, Persatuan Umat Islam Bangkit Lakukan Perlawanan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Dukungan kepada Ustad Abdul Somad (UAS) terus berdatangan. UAS dizalimi rasa persatuan umat Islam akan bangkit melakukan perlawan untuk membela ustad kondang tersebut.

"UAS dilaporkan ke polisi maka umat Islam bangkit rasa ukhuwahnya, rasa empatinya dan bangkit juga pembelaannya," ujar Ustad Harits Abu Ulya, Rabu (21/8/2019).

Menurut khodim Majelis dan Pondok Pesantren Tahfidz Quran Al Bayan, Bojonegoro, Jawa Timur ini, pembelaam terhadap ulama merupakan salah satu kewajiban takdzimnya umat. Pembelaan umat semestinya tumbuh kepada ulama yang didzalimi oleh oknum-oknum yang ingin mengusik semangat umat Islam.

Oleh karena itu tidak peduli siapapun pihak yang mencoba mendzalimi ulama maka umat akan berdiri dalam satu barisan untuk melawan. "Terlepas apakah ada upaya kriminalisasi ulama tetap saja hal tersebut akan memantik kemarahan umat,” ujarnya.

Bukan Menista

Sementara itu, Ustad Adhes Satria, pimpinan Majelis Taklim Nurul Iman, Depok, Jawa Barat juga menegaskan, sangat tidak beralasan UAS dipidanakan. Apalagi UAS sedang menjelaskan ayat-ayat Allah SWT tentang Ketauhidan atau Ketuhanan. Ceramah yang disampaikan juga untuk internal umat Muslim dan bukan disampaikan secara umum di lapangan terbuka.

"Yang dilakukan UAS bukan untuk maksud menista agama lain. Hanya orang-orang yang tak berakal saja yang tak bisa memahami maksud UAS," tegas Ustad Adhes Satria, Selasa (20/8/2019).

Ustad Adhes menjelaskan, bentuk dukungan umat Islam kepada UAS sangat bwragam. Bisa berupa dukungan moril. Bila perlu nyawa juga siap dikorban untuk membela UAS. Karena penegakan hukum sangat tidak adil jika sampai mempidanakan ulama yang sedang menjelaskan firman Allah dalam Al Quran.

Terpisah, Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Umum Wahdah Islamiyah mengatakan, pada prinsipnya umat Islam akan membela pihak yang benar. Apalagi jika pihak yang tidak salah tersebut adalah ulama yang merupakan panutan umat. Jika UAS disalahkan terkait isi ceramahnya diinternal umat Islam maka hal tersebut tidak dibenarkan. Karena yang disampaikan UAS hanya untuk jamaahnya.

"Tapi mereka (yang melaporkan UAS ke polisi) harus ingat bahwa Viktor Laiskodat juga pernah dengan terang-terangan melakukan penistaan. Dan ternyata hingga hari ini Laiskodat tidak pernah diproses. Itulah kenyataannya," paparnya.

Penyebar Video

Terpisah, Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul mengatakan, pihaknya bakal mengusut penyebar video ceramah Ustad Abdul Somad terkait salib dan jin kafir yang viral di media sosial. Rickynaldo juga menegaskan, polisi tidak akan mengusut dan memproses isi ceramah Ustad Abdul Somad.

"Oh iya dong (penyebar video bakal diusut). Kalau Dit Siber biasanya penyebar videonya. Kalau misalnya UAS (Ustad Abdul Somad) hanya memberikan ceramah, bukan ditangani kami, karena bukan dia (Abdul Somad) yang nyebarin," kata Rickynaldo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, (20/8/2019).

Polisi akan kaji ceramah UAS soal salib dan jin kafir. Kemudian, polisi akan memeriksa sejumlah saksi-saksi dan ahli, termasuk UAS. "Iya tetap (UAS dipanggil untuk diperiksa). Pokoknya dikaji dulu," jelasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pihak kepolisian untuk mengusut penyebar video ceramah Abdul Somad. Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi, menyesalkan beredarnya video tersebut yang berujung polemik. "Karena itu, dia meminta polisi mengusut penyebar video UAS (Ustad Abdul Somad) menjawab pertanyaan tentang salib itu," katanya dalam keterangannya, Senin (19/8/2019) kemarin.

Abdul Somad dilaporkan oleh sejumlah kelompok masyarakat ke polisi terkait pernyataannya dalam sesi tanya jawab ceramah tentang salib yang viral di media sosial. Di antara pihak yang melaporkan UAS adalah GMKI. Laporan itu diterima pihak kepolisian dengan nomor LP/B/0725/VIII/2019/Bareskrim tertanggal 19 Agustus 2019.

UAS sendiri sudah memberikan klarifikasi terkait isi cermahnya yang kini menjadi polemik. Video klarisifikasi UAS diunggah oleh akun youtube FSRMM TV dengan judul video 'Klarifikasi Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen / Menghina Salib.'

Dalam video tersebut, UAS menegaskan bahwa ceramah soal salib dan jin kafir disampaikan dalam Masjid Agung an-Nur Pekanbaru. Ceramah dinyatakannya hanya untuk umat Islam.

"Itu bukan tabligh akbar semisal di lapangan terbuka atau disiarkan melalui stasiun TV," tuturnya.

Selain itu, UAS juga menyebut bahwa video yang viral adalah ceramahnya tiga tahun silam. Dia pun heran, kenapa video tersebut viral saat ini.

"Kenapa diviralkan sekarang? Kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT," ujarnya.

Meski demikian, UAS mengaku tidak akan lari dari masalah. Sebab, dia merasa tidak bersalah. "Saya tidak akan takut karena saya merasa tidak bersalah dan tidak pula bermasuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya. [ht]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita