Personel Polres Cianjur Dibakar, Mabes Polri: Tugas Kami Tidak Mudah Meski Nyawa Taruhannya

Personel Polres Cianjur Dibakar, Mabes Polri: Tugas Kami Tidak Mudah Meski Nyawa Taruhannya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Peristwa empat persenil Polri yang dibakar saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, adalah gambaran tugas polisi yang berat dalam menjaga keamanan dan ketertiban (kamtibmas) masyarakat. Meski berat, Polri menegaskan pemeliharaan kamtibmas adalah tugas utama meski taruhannya nyawa.

Polri menyesalkan peristiwa demonstrasi yang berujung terbakarnya anggota kami. Namun kami menyadari tugas utama kami dalam memelihara kamtibmas itu memang tak mudah dan seringkali nyawa taruhannya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/8).

Adapun empat personel Polri yang dibakar yakni Aiptu Erwin anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Cianjur, Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon dari Sabhara Polres Cianjur serta Bripda Anif. Mereka dibakar saat hendak memadamkan ban yang dibakar oleh mahasiswa yang menggelar aksi di depan kantor Bupati Cianjur.


Aiptu Erwin menderita luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya.

"Kami meminta doa dan dukungan dari masyarakat untuk kesembuhan anggota kami, terutama Aiptu Erwin yang luka bakarnya cukup serius dan saat ini dirawat secara intensif di RS Polri," ujar Iqbal.

Tidak hanya peristiwa dibakarnya anggota Polres Cianjur, Iqbal juga mengingatkan kasus penyanderaan dan penembakan yang merenggut nyawa Brigadir Anurmerta Hedar di Puncak Jaya, Papua. Pada kasus ini, Hedar tengah melakukan penyamaran untuk menyelidiki keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang meresahkan warga.

"Kami yang masih berduka, atas gugurnya bhayangkara muda kami, Brigadir Anumerta Hedar yang diduga menjadi korban kekejian KKB. Meskipun bukan asli dari sana (Papua), namun karena sudah merasa menyatu dengan masyarakat lokal, almarhum melakukan tugas penyamaran untuk memetakan KKB dan memastikan warga aman," jelas Iqbal.

Iqbal melanjutkan peristiwa serupa lainya yakni penyerangan sekelompok orang kepada empat anggota Polsek Ulu Musi, Sumatera Selatan saat hendak menangkap pelaku pengancaman terhadap anggota LSM, pengeroyokan terhadap Kapolsek Patumbak, Sumatera Utara AKP Ginanjar ketika akan menangkap bandar narkoba.

"Di Sumatera Selatan dan Utara, beberapa waktu lalu juga anggota kami yang akan memproses pelaku pengancaman LSM ditusuk, diserang hingga terluka. Ada juga Kapolsek yang dikeroyok sekelompok orang yang malah membela bandar narkoba. Namun para pelaku sudah diproses dan ditahan," terang Iqbal.

"Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami, kami tetap mengedepankan sisi humanis. Namun terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana yang merugikan masyarakat, melawan hukum, kami tindak apapun resikonya," tegas Iqbal.


Aiptu Erwin menderita luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya.

"Kami meminta doa dan dukungan dari masyarakat untuk kesembuhan anggota kami, terutama Aiptu Erwin yang luka bakarnya cukup serius dan saat ini dirawat secara intensif di RS Polri," ujar Iqbal.

Tidak hanya peristiwa dibakarnya anggota Polres Cianjur, Iqbal juga mengingatkan kasus penyanderaan dan penembakan yang merenggut nyawa Brigadir Anurmerta Hedar di Puncak Jaya, Papua. Pada kasus ini, Hedar tengah melakukan penyamaran untuk menyelidiki keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang meresahkan warga.

"Kami yang masih berduka, atas gugurnya bhayangkara muda kami, Brigadir Anumerta Hedar yang diduga menjadi korban kekejian KKB. Meskipun bukan asli dari sana (Papua), namun karena sudah merasa menyatu dengan masyarakat lokal, almarhum melakukan tugas penyamaran untuk memetakan KKB dan memastikan warga aman," jelas Iqbal.

Iqbal melanjutkan peristiwa serupa lainya yakni penyerangan sekelompok orang kepada empat anggota Polsek Ulu Musi, Sumatera Selatan saat hendak menangkap pelaku pengancaman terhadap anggota LSM, pengeroyokan terhadap Kapolsek Patumbak, Sumatera Utara AKP Ginanjar ketika akan menangkap bandar narkoba.

"Di Sumatera Selatan dan Utara, beberapa waktu lalu juga anggota kami yang akan memproses pelaku pengancaman LSM ditusuk, diserang hingga terluka. Ada juga Kapolsek yang dikeroyok sekelompok orang yang malah membela bandar narkoba. Namun para pelaku sudah diproses dan ditahan," terang Iqbal.

"Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami, kami tetap mengedepankan sisi humanis. Namun terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana yang merugikan masyarakat, melawan hukum, kami tindak apapun resikonya," tegas Iqbal.


"AKP Aditia dalam melakukan pemeliharaan kamtibmas, melerai pertikaian dua kelompok perguruan silat. Dia jadi korban dan sampai dengan hari ini belum sadar, terbaring di RS Singapura untuk menjalankan perawatan intensif. Kepalanya dipukul diduga pakai batu konblok," ungkap Iqbal. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA