PAN Dukung Pernyataan Surya Paloh Soal Kapitalis Liberal, Tapi Konteksnya Beda

PAN Dukung Pernyataan Surya Paloh Soal Kapitalis Liberal, Tapi Konteksnya Beda

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak membantah pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila.

Ya kalau liberal dan kapitalis ya kelihatannya memang begitu," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Namun, Yandri melihat konteks kapitalis liberal itu lebih pada pengusaan lahan di Indonesia yang jauh dari kata berkeadilan.


"Faktanya kan hari ini hanya segelintir orang menguasai kekayaaan Indonesia, berapa juta hektar dikuasai sekelompok orang itu. Saya kira ada benarnya Pak SP seperti itu," sebutnya.

Kalimat kontroversi yang dilontarkan Surya Paloh, kata Yandri, memiliki makna yang tersirat agar masyarakat sadar untuk mengembalikan Indonesia pada pakem ideologi Pancasila.

Namun, Yandri menyarankan agar Surya Paloh berkaca pada dirinya sendiri dan konsisten untuk mengembalikan Pancasila yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

"Nah, kalau kita sepakat itu sudah melenceng dan perlu dikembalikan kepada rel yang benar, kita minta Pak SP dan kawan-kawan (pemerintah) untuk konsisten dan komitmen untuk mengembalikan kepada rel yang benar," tegasnya.

Saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (14/8), Surya Paloh menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila sebagai ideologi negara.

Surya Paloh mencontohkan, pada praktik demokrasi seperti pileg, pilpres dan pilkada, kompetisi bukan lagi soal akhlak, kepribadian, attitude dan juga ilmu pengetahuan, tapi wani piro, money is power. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita