GELORA.CO – Bupati Pati Sudewo akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait ucapannya yang sempat menjadi sorotan publik. Ucapan tersebut dinilai menantang sehingga warga bereaksi dengan bersiap menggelar aksi demo besar-besaran untuk menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Sudewo mengaku tidak ada niat untuk memprovokasi. Permintaan maaf disampaikan secara terbuka, menekankan bahwa pernyataannya hanya bentuk komunikasi yang disalahartikan.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan saya. Saya sama sekali tidak bermaksud menantang rakyat. Mana mungkin saya melawan rakyat saya sendiri,” ujarnya, Kamis (7/6/2025).
Pernyataan Sudewo yang viral itu sebelumnya memicu reaksi keras dari masyarakat dan memperkeruh suasana di Kabupaten Pati.
“Saya tidak menantang rakyat,” kata Sudewo.
Dia menjelaskan maksud sebenarnya dari pernyataannya adalah untuk memastikan bahwa demonstrasi berlangsung tertib dan murni sebagai ekspresi aspirasi masyarakat, bukan ditunggangi kepentingan politik atau kelompok tertentu.
Sebelumnya, penolakan terhadap kenaikan PBB sempat berlangsung ricuh di kawasan barat laut Simpang Lima, Pati. Kericuhan terjadi ketika petugas Satpol PP mencoba mengangkut paksa donasi yang dikumpulkan oleh para demonstran, sehingga menimbulkan adu mulut.
Masyarakat yang kecewa dengan kebijakan serta pernyataan Bupati berencana melanjutkan aksi protes dalam skala yang lebih besar pada 13 Agustus. Mereka menilai kebijakan kenaikan pajak tersebut sangat memberatkan di tengah situasi ekonomi yang belum pulih.
Sumber: inews