Akhir Cerita Trauma Mati Listrik, Luhut Minta PLN Serahkan Proyek ke Swasta

Akhir Cerita Trauma Mati Listrik, Luhut Minta PLN Serahkan Proyek ke Swasta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk tidak terlalu banyak terlibat dalam pembangunan-pembangunan listrik.

Hal itu, dia ungkapkan setelah menggelar rapat bersama Plt Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani di Kantor Kemaritiman Jakarta.

"Saya pengen, PLN lebih efisien lah. Terus kemudian kalian (PLN) jangan terlalu banyak dulu lah terlibat dalam pembangunan listrik, biarin aja private sector yang lebih masuk. Seperti 51% harus untuk Indonesia power untuk waste to energy. Jadi konsolidasi aja dulu, biarkan private sector main," ujar dia, Rabu (14/8/2019).

Dia menuturkan, waste to energy sudah hampir 18 tahun tidak beres-beres. Oleh karena itu biarkan saja beauty contest jalan. Karena sudah ada Peraturan Presiden (Perpes-nya) yang jelas harganya berapa sen terus kemudian tipping feenya 500.

"Kemudian proses pembayaran tipping fee sudah ada, jadi tak ada masalah. Tapi kalau PLN, Indonesia power minta 51%, ya kan repot, masa dia 51% tak chip in. Kamu yang bawa uang 9%, ya kan namanya itu aneh," tutur dia.

Dia juga meminta agar PLN jangan terus-menerus melakukan investasi. Artinya jangan semua ingin, harus dilihat terlebih dahulu. Di mana semua ada keterbatasan.

"Jadi yang penting prioritasnya mereka lah. Saya Bu Inten tahu apa yang dia inginkan. Misalnya dia liat tadi, kalau boleh pak, kami sedang rencanain kabel ini sebanyak mungkin di bawah tanah. Supaya jangan berantakan seperti sekarang. Kan bagus 5 tahun ke depan," pungkas dia. [kz]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA