Pria Berpistol di Lembang, Mabes Polri: Polisi Koboi Pelindung Masyarakat

Pria Berpistol di Lembang, Mabes Polri: Polisi Koboi Pelindung Masyarakat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mabes Polri menyebut aksi koboi yang dilakukan seorang polisi yang belum diketahui identitasnya itu merupakan upaya untuk melindungi warga di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal itu diungkapkan Divisi Humas Polri melalui akun Instagram resminya, @divisihumaspolri, Rabu (3/6).

Klarifikasi itu ditayangkan dalam dua tayangan yang diunggah dalam waktu yang hampir bersamaan. Sebelumnya, warganet digemparkan dengan tayangan video aksi koboi yang beredar di Instagram. Tayangan berdurasi 59 detik itu pertama kali diunggah oleh akun @bdgsosmed.

Dalam video yang diambil warganet, dalam mobil tersebut terlihat ada tiga orang pria tengah beradu argumen di pinggir jalan, satu di antaranya disebut-sebut membawa pistol. Sosok pria berpistol itu ialah polisi disampaikan akun Instagram @divisihumaspolri, sebagaimana dilihat detikcom, Kamis (4/7/2019).

Divisi Humas Polri mengunggah gambar dengan judul 'AKSI POLISI KOBOI PELINDUNG MASYARAKAT DI LEMBANG BANDUNG'. Sementara itu di tayangan yang kedua, Divisi Humas Polri mengunggah gambar dengan judul 'AKSI POLISI KOBOI PELINDUNG MASYARAKAT DI LEMBANG BANDUNG'.

"Fakta sebenarnya adalah ada seorang polisi tanpa seragam diberhentikan saat melintasi jalan tersebut. Setelah pelaku memeras dan mengancamnya polisi tersebut memberikan peringatan kepada pelaku untuk menghentikan aksi premanisme.

Pelaku sering melakukan pemerasan, pengancaman dan penganiayaan, bahkan terhadap ibu kandung dan saudara kandungnya. Sontak hal tersebut mengundang pujian, apresiasi dan tanggapan positif dari masyarakat," tulis @divisihumaspolri.

Sementara itu, Asep Odik (54) tokoh warga setempat, mengatakan ia sempat berusaha meredakan ketegangan antara polisi tersebut dengan seorang remaja pria yang diduga mengalami disabilitas mental.

Asep menduga, kejadian ini dipicu karena oknum tersebut tak terima saat remaja tersebut menyodorkan gelas plastik bekas air mineral ke pengendara yang melintas. "Saya sudah jelaskan, Hamdan ini tidak normal sambil memohon. Kalau normal mungkin tidak akan melakukan hal seperti itu (menyodorkan gelas plastik untuk meminta uang)," kata Asep saat ditemui di kediamannya, Senin (1/7).

Menurut dia, ibu dari Hamdan pingsan saat mendengar anaknya tersebut mendapatkan perlakuan seperti itu. "Ibunya menyusul ke sini, takutnya Hamdan diapa-apakan," ujarnya.

Menurut Asep, Hamdan merupakan anak yatim. Ayahnya baru saja meninggal pada dua minggu yang lalu, sedangkan ibunya tak bisa mencari nafkah karena sering sakit-sakitan.

"Kadang suka tiduran di pinggir jalan, orang-orang yang sering lewat sini sudah maklum dan tahu kondisinya. Kalau pria yang bawa pistol itu, jujur saya baru pertama kali melihatnya," tutur Asep. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita