BPN: Prabowo Dibully Bicara Pilihan Politik Bu Ani, Padahal Info Itu dari SBY

BPN: Prabowo Dibully Bicara Pilihan Politik Bu Ani, Padahal Info Itu dari SBY

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno buka-bukaan soal peristiwa kala sang capres mengungkap pilihan politik istri Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono yang telah tutup usia. BPN mengungkapkan apa yang disampaikan Prabowo itu adalah informasi langsung dari SBY. 

"Pak Prabowo dibully tentang pilihan Bu Ani di Pilpres 2014 dan 2019, padahal info ini didapatkan langsung oleh Pak Prabowo langsung dari Pak SBY. Dan Pak SBY sendiri yang minta agar Pak Prabowo testimoni tentang kebaikan Bu Ani di depan wartawan waktu mau pulang," tulis Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade melalui akun Twitternya, Minggu (9/6/2019). 

Andre mengatakan setiap kalimat yang disampaikan Prabowo kala itu sesuai apa yang disampaikan SBY. Tak lebih dan tak kurang. Karena itu, Prabowo menyampaikan apa adanya isi pembicaraannya dengan SBY kepada wartawan.

"Yang disampaikan oleh Pak Prabowo di depan wartawan, persis yang diucapkan Pak SBY ke Pak Prabowo. Nggak ada lebihkan dan nggak ada yang dikurangi. Silakan publik menilai sendiri," ujarnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (3/6) lalu, saat Prabowo takziah ke kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Usai takziah, Prabowo menggelar jumpa pers ditemani oleh SBY dan elite Partai Demokrat. Pada momen itulah Prabowo mengungkap pilihan politik Ani Yudhoyono kala Pilpres 2014 dan 2019. 

SBY pun disebut kecewa dengan pernyataan itu. Momen kekecewaan SBY terhadap Prabowo bahkan sempat viral di media sosial. Netizen kemudian menyoroti soal gestur SBY yang berubah saat Prabowo berbicara soal pilihan politik Ani Yudhoyono. Video yang dinarasikan bahwa sang jenderal tengah tersinggung itu memperlihatkan gestur SBY yang semula memainkan jari langsung berubah menjadi bersedekap. 

Partai Gerindra yang dikomandoi Prabowo sendiri sebelumnya telah meminta maaf. Gerindra menegaskan tak ada niat dari ketumnya untuk mempolitisasi apa yang disampaikannya saat takziah. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita