Ruhut Sebut Prabowo Telepon Luhut Siang Tadi, Cerita Kurang Sehat di LN

Ruhut Sebut Prabowo Telepon Luhut Siang Tadi, Cerita Kurang Sehat di LN

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul mengatakan Prabowo Subianto siang tadi menelepon Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Prabowo disebut menelepon Luhut dari luar negeri.

Telepon Prabowo ke Luhut itu berawal dari cerita Ruhut soal alasan Jokowi menugaskan Luhut untuk membuka jalur rekonsiliasi dengan Prabowo. Alasannya adalah karena Luhut dan Prabowo merupakan sahabat sejak aktif di tentara dulu.

"Mereka memang sahabat antara senior junior, atasan abang adik, mereka itu sahabat dekat," ungkap Ruhut dalam acara Forum Cikatomas Indonesia di Jl Pintu Air No 55 RT 5/8, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2019).

Turut hadir dalam acara tersebut adik Luhut, Doris Pandjaitan yang merupakan Ketua Forum Cikatomas Indonesia. Ruhut lalu mengungkap, siang tadi Prabowo menelepon Luhut ketika purnawirawan Kopassus itu tengah santap siang bersama sejumlah orang.

"Tadi kami lagi makan itu saya dengan Pak Luhut, mantan duta besar Amerika, dan beberapa tokoh lainnya, saya dengan Bu Doris. Tiba-tiba ajudan (Luhut) kasih telepon. Rupanya masuk telepon Pak Prabowo. 'Eh Wo dimana kau Wo? Ku dengar kau di luar negeri Wo? Ku dengar kau di Dubai' (tanya Luhut). 'Iya bang' (kata Prabowo)," kisahnya.

Luhut disebut menghidupkan loudspeaker di telepon selularnya saat berbincang dengan Prabowo. Disebutkan, Luhut bertanya maksud tujuan Prabowo pergi ke luar negeri, termasuk informasi mengenai perjalanan bisnis Prabowo ke Austria.

"Kan dibuka (loud speaker), kami dengar. 'Kenapa kau ke luar negeri? Pasti banyak kantongkan, kau ini tahu lah aku' (kata Luhut). Mereka inikan suka becanda, 'ada bisnis ini kau gede?' (tanya Luhut). 'Ah enggak bang, aku kurang sehat bang, kaki aku ini nggak enak, jadi aku terapi ada dokter' (jawab Prabowo)," jelas Ruhut.

Menurutnya, Luhut menawarkan bantuan kepada Prabowo untuk mengenalkanya kepada seorang dokter yang bisa membantu mengobati sakitnya itu. Prabowo disebut mau menerima tawaran seniornya tersebut.

"Pak Luhut orang yang sangat arif bijaksana. Tau dia jawab apa? 'Wo kau sangat jauh-jauh (berobat ke luar negeri), di sini ada. Memang dia dari Amerika dia di Korea praktek, dia udah di sini juga bantu RSPAD, aku punya leher juga kayak kau' (kata Luhut). Kan mereka mantan Kopassus, Densus 81 orang-orang hebat, wajarlah tentara itu fisiknya. 'Udah kau balik, biar nanti aku kenalin sama dokternya. Kalo di Korea nanti kita kontak atau di Amerika' (kata Luhut lagi). 'Oh iya iya bang' (jawab Prabowo). 'Kapan kau balik?' (tanya Luhut). 'Tanggal 3' (jawab Prabowo)," urai Ruhut panjang.

Dalam teleponnya itu, Luhut juga sempat menyinggung situasi politik terkini. Ia bahkan menyebut sang eks Danjen Kopassus tersebut sebagai seorang ksatria. 

"(Kata Luhut) 'Baliklah kau, tapi Wo, udahlah apalagi sih? Jangan ada yang rame-rame lagi. 08 itu ksatria, dia negarawan'. (Prabowo menjawab) 'Oh iya bang enggak bang'," lanjut Ruhut mengisahkan.

Seperti diketahui, Jokowi mengutus Luhut untuk bisa bertemu dengan Prabowo. Namun, Prabowo belum juga memberikan lampu hijau berekonsiliasi dengan Jokowi.

Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang. Prabowo-Sandiaga Uno tak terima dan kini menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 itu akan digelar pertengahan Juni mendatang.

Prabowo saat ini diketahui tengah berada di Austria dan sempat transit di Dubai. Selain perjalanan bisnis, Prabowo ke luar negeri disebut juga untuk cek kesehatan.

"Biasa, ada urusan ketemu kolega, bisnis. Periksa kesehatan rajin, bagus kok. Kesehatan prima. Dia kan disiplin, namanya mantan tentara, purnawirawan. Dia itu disiplin, tertib, teratur. Selama kampanye pilpres ini kan waktu sibuk. Belum sempat ke luar negeri menemui kolega dan teman. Sekalian cek kesehatan," ungkap Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita