Multaqo Ulama Bela Rezim? Kenapa 'Ulama Ini' Bungkam pada Kecurangan yang Brutal?

Multaqo Ulama Bela Rezim? Kenapa 'Ulama Ini' Bungkam pada Kecurangan yang Brutal?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Oleh Nasrudin Joha 

Sekali lagi, yang disebut ulama itu yang takut kepada Allah SWT. Ulama itu konsisten melakukan dakwah amar Ma"ruf nahi munkar, mengoreksi penguasa zalim, dan tetap tegas tidak menjadi alat legitimasi kekuasaan.

Ulama bukanlah orang yang mendekati pintu-pintu istana, dan berusaha ngalap berkah dunia darinya, menjilat kekuasaan dan memecah-belah umat dengan berbagai tuduhan. Ulama, tidak mewarisi dinar dirham dari rasulllah SAW, akan tetapi ulama mewarisi perjuangan Rasulullah SAW yakni menegakkan Dinul Islam.

Bagaimana mungkin ulama, berkumpul mengadakan multaqo justru menebar tudingan kepada umatnya? Bagaimana mungkin, kritik kepada kezaliman, melakukan dakwah pada kekuasaan yang curang, dianggap bughot? Lantas, kenapa ulama ini bungkam pada penguasa zalim? Bungkam pada kecurangan yang brutal?

Apa pula alasannya ulama ini ikut ikutan memberi legitimasi kepada lembaga Quick Count? Ini ulama bela umat atau ulama bela rezim? Kalau benar bela umat, seharusnya ulama ini mengajak semua bersabar menunggu pengumuman resmi KPU dan sekaligus ikut mengontrol proses penghitungan suara KPU agar jujur dan adil. Bukan mencari dalih untuk menguasai ilmu dan melegitimasi hasil Pilpres lembaga Quick Count.

Memang benar Ramadhan akan segera tiba, tapi Ramadhan bukan bulan ngantuk, bukan bulan lapar, bukan bulan malas malasan, bukan bulan membiarkan kemaksiatan rezim merajalela. Tapi bulan Ramadhan adalah bulan jihad, bulan untuk melipatgandakan amal, bulan untuk semakin semangat dakwah amar Ma"ruf nahi munkar.

Rekonsiliasi itu untuk kebajikan, menegakan kebenaran, menjunjung tinggi keadilan. Bukan rekonsiliasi untuk melegitimasi kecurangan. 

Memang tidak ada Hakim yang paling adil, kecuali Allah SWT. Baiklah, mari kita berfastabiul khairot, mana yang akan didengar umat, mana ulama kaleng kaleng, mana ulama pejuang, mana ulama penjilat kekuasaan dan mana yang tulus ikhlas mengharap ridlo dan pahala Allah SWT. 

Jika Ramadhan kali ini, ada yang mencukupkan dengan dzikir dan bacaan Qur"an, maka kami akan menggenapinya dengan amalan dakwah. Mengoreksi kezaliman rezim curang.

Ingat ! Ini bukan bughot, bukan memberontak, tapi upaya menyelamatkan negara dari para pengkhianat. Pengkhianat yang telah menjual negara ini kepada asing dan aseng.

Untuk urusan negara yang dijajah, hutang yang menggunung, Projek OBOR China, Kemana mulut multaqo ini suaranya ? Apakah Multaqo hanya muncul untuk membela rezim ? Ini ulama apaan ?

Ini hanya mengulang. Setelah rezim gagal mengutus Wiranto dan Moeldoko untuk meredam perlawanan, sekarang rezim mengutus ulama bayaran untuk menggembosi semangat perjuangan umat Islam. Tidak bisa, kami telah mengambil urusan ini semuanya, maka sebelum urusan ini tuntas niscaya kami tidak akan pernah meninggalkannya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita