Bahas Pilihan Politik, Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Ditawari Jadi Menteri Pertahanan Jokowi

Bahas Pilihan Politik, Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Ditawari Jadi Menteri Pertahanan Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
GELORA.CO - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku dirinya pernah ditawari untuk menjadi menteri oleh Joko Widodo (Jokowi)'>Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti disampaikan Gatot dalam program E-Talkshow seperti diunggah di saluran YouTube Talkshow tvOne, Jumat (3/5/2019).

Mulanya, pembawa acara Wahyu Muryadi menyinggung soal pilihan politik Gatot.

Wahyu Muryadi menyebutkan, Gatot menentukan sikap politiknya untuk mendukung pasangan calon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada detik-detik terakhir.

Hal ini, menurut Wahyu menyusul ramai pemberitaan Gatot yang hadir di pidato kebangsaan Prabowo.

Mendengar pendapat Wahyu, Gatot malah mengelak.

Ia tak menjawab pasti apakah ia memberi dukungan pada Prabowo-Sandi atau tidak.

"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan lho itu," kata Gatot.

Wahyu kembali bertanya untuk memastikan pilihan politik sang jenderal purnawirawan ini.

"Ndak, sampean kan milih ke 02 to? Diumukan kok," kata Wahyu,

"Kok bisa tahu, wong di dalam bilik kok," Gatot malah berkelakar.

Pernyataan Gatot tersebut lantas membuat Wahyu terkekeh.

"Kayaknya masih pengen jadi menteri kayaknya. Pengen jadi menteri enggak mas?" tanya Wahyu kemudian.

Menjawab hal tersebut, Gatot lantas menceritakan, bahwa dirinya pernah ditawari menjadi menteri oleh Joko Widodo (Jokowi)'>Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gatot menyebutkan, dirinya diminta menjadi Menteri Prtahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu.

"Waktu itu sebelum lebaran, sebelum puasa," katanya.

Namun, cerita Gatot, saat itu ia menolak tawaran tersebut meski ia mengaku tidak ada panglima TNI yang tidak ingin menjadi Menteri Pertahanan.

"Saya menolak. Saya bilang, saya ini tidak ada satu orang panglima TNI pun tidak bermimpi untuk menjadi Menteri Pertahanan. Tapi sisa waktu saya di Panglima TNI saya akan menularkan tentang moral dan etika," ujar Gatot.

Gatot bercerita, ia menolak karena kala itu ia dianggap bermusuhan dengan Ryamizard Ryacudu.

Karenanya, tidak etis jika Gatot maju menggantikan Ryamizard Ryacudu untuk menjadi seorang menteri.

"Mengapa saya menolak, karena selama ini di media seolah-olah saya bermusuhan dengan Menteri Pertahanan (Ryamizard Ryacudu)," ungkapnya.

"Karena saya diajak latihan di Laut China Selatan saya tidak mau. Itu saya membela pemerintah. Karena pemerintah mengatakan bahwa di Laut China Selatan harus kondusif. Nah kalau latihan kan enggak kondusif," papar dia.

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita