Pengamat: Aksi Luhut Bagi Amplop Jangan Ditirulah, Rusak Demokrasi

Pengamat: Aksi Luhut Bagi Amplop Jangan Ditirulah, Rusak Demokrasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang kurang dari dua pekan, masyarakat diimbau agar lebih bijak menyikapinya. 

Salah satunya dengan tidak menerima politik uang atau amplop. Ini penting agar marwah demokrasi tetap terjaga. 

Demikian disampaikan pengamat politik, Hendri Satrio menanggapi cuplikan video Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan bagi-bagi amplop untuk kiai.

"Sebaiknya siapapun yang punya video itu, yang baca berita ini, jangan ditirulah tentang amplop-amplop, penyerahan amplop-amplop ini," terang Hendri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/4).

Sebab, masih kata Hendri, bila perilaku seperti itu terus dipertontonkan kepada publik maka demokrasi yang bersifat jujur, adil, dan bertanggung jawab bisa saja tersingkir.

"Nggak baik buat demokrasi," tegasnya.

Menurut dia, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus menyelidiki dugaan pelanggaran tindak pidana Pemilu tersebut.

"Sudah begini harusnya Bawaslu bersuara. Kita tunggu apakah menurut Bawaslu ini pelanggaran atau tidak? Makanya ini saya sebut ujian kesekian kalinyalah untuk Bawaslu untuk tampil mempertahankan kapabilitas dan kredibilitas," tutupnya.

Beredar video yang menampilkan Menko Kemaritiman, Luhut B. Panjaitan sedang sowan ke kiai Zubair Muntasor di Madura. Dalam tayangan video 1 menit 23 detik itu Luhut terlihat memberikan sang kiai selembar amplop. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita