Bukan Hacker, Kecurangan Berada pada Penyelenggara Pemilu

Bukan Hacker, Kecurangan Berada pada Penyelenggara Pemilu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mulai banyak kecurangan terkuak, semakin hari semakin terlihat dimana – mana untuk mengalahkan kekuatan suara Paslon No.02 Prabowo Sandi, dimulai dari temuan – temuan yang terjadi di luar negeri dimana kertas suara yang di terima sudah tercoblos Paslon No.01, serta kurangnya kertas suara Pilpres yang hampir separuh dari total DPT yang terdaftar.

Kecurangan pun berlanjut didalam negeri dan semakin terlihat bahwa kecurangan bukan dari Hacker atau pencurian serta perubahan data dari Hacker yang beredar disocial media, akan tetapi kecurangan jelas terjadi berada di dalam KPU itu sendiri, seperti data input C1 asli dari TPS berubah saat penginputan data pada server KPU.

Sebagai contoh salah satu yang ada pada TPS Bidara Cina Jakarta timur.

TPS 093 Bidara Cina Jatinegara
Form C1
Jokowi Maruf = 47
Prabowo Sandi = 162

MASUK SITUS KPU BERUBAH MENJADI
Jokowi Maruf = 180
Prabowo Sandi = 56

Bukti nyata bobroknya para personal di dalam KPU yang tidak netral dalam sebuah perhelatan Pemilu yang jujur dan adil.

Sudah semestinya diambil langkah nyata dari para petinggi Partai Koalisi Prabowo Sandi, dalam menyikapi situasi ini, sebab yang memiliki kekuatan hukum untuk mengintervensi serta mengaudit KPU adalah Koalisi Prabowo Sandi yang terdiri dari GERINDRA, PKS,PAN,DEMOKRAT & BERKARYA.

Relawan tidak memiliki kekuatan hukum dalam melakukan hal tersebut, dan hanya bisa memberikan masukan serta info – info penting di lapangan yang terjadi baik secara data ataupun Foto dan Video. [sw]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita