Tragedi Kemanusiaan, 50 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Jayapura

Tragedi Kemanusiaan, 50 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Jayapura

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pihak kepolisian setempat menyebutkan ada 43 korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3). 38 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jayapura, dan 5 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Yowari Kabupaten Jayapura.

"Ini merupakan tragedi kemanusiaan untuk kita, khususnya di Kabupaten Jayapura, sungai meluap. Ada beberapa tanggul yang jebol yang membuat air meluap. Sebab ada juga 7 orang korban longsor di Kota Jayapura. Jadi semuanya ada 50 orang meninggal dunia," kata Kapolda Papua, Irjen Polisi Martuani Sormin, Minggu pagi (17/3).

Menurut Sormin, data jumlah korban ini bisa saja bertambah sebab masih ada 
rumah-rumah tertutup pasir, seperti di wilayah Bintang Timur dan Doyo, Kabupaten Jayapura. “Sekarang masih dilakukan pencarian dengan intensif oleh TNI, Polri, dan SAR. Semoga dapat segera menemukan korban lainnya," ujarnya.

Sementara untuk mempercepat proses pencarian korban, kata Sormin, Polda Papua mengerahkan 600 personel BKO dari Polda Papua, Polres Keerom, dan Brimob. "Saya kerahkan ke Sentani karena di sana bencana lebih besar dan korban jiwa lebih banyak," paparnya.

Selain itu, pihak kepolisian saat ini juga sedang membangun pos bencana di Doyo, Kemiri, dan Bintang Timur untuk mendata jumlah korban jiwa, kerugian materiel, dan jumlah bantuan yang diperlukan. 

Selain ada 43 orang meninggal dunia akibat korban banjir bandang di Sentani dan 7 orang korban tewas tertimbun longsor di Kota Jayapura, ada juga belasan korban luka akibat bencana alam ini.

"Yang dirawat di sini ada 15 orang, mereka terseret arus ada yang luka-luka, cedera kepala dan patah tulang," kata Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Papua, Kombes Polisi dr. Ramon Amiman.

Sejauh ini, kata dr. Ramon, sudah ada tiga jenazah yang dikembalikan ke pihak keluarga yang diserahkan langsung oleh Kapolda Papua.

Dion, salah seorang warga Kemiri di Kabupaten Jayapura yang dirawat di RS Bhayangkara, menyampaikan bahwa dirinya terbawa arus saat sedang membantu menyelamatkan barang di rumahnya. "Saya terbawa arus, tak lama air deras datang dan saya terseret, lalu warga selamatkan ke loteng rumah," ungkapnya.

Dari pantauan di RS Bhayangkara saat ini, puluhan keluarga korban meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura memadati ruang jenazah untuk menunggu proses identifikasi. Sebagian keluarga nampak menangis histeris saat pihak kedokteran mengumumkan nama jeluarganya. [kp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita