Hashim Sebut Ada Seumuran Yesus Masuk DPT Pemilu 2019

Hashim Sebut Ada Seumuran Yesus Masuk DPT Pemilu 2019

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadiukusumo, mengungkap banyak anomali dalam masalah DPT Pemilu 2019. Tak hanya menyebut ada angka sekitar 17,5 juta DPT yang invalid di Pulau Jawa, ia juga menguak terdapat sekitar 18,8 juta DPT yang KTP-nya sangat tidak wajar. 

"Ada lagi masalah yang 18,831 juta. Kenapa itu saya sebut invalid, karena dalam etika nomor induk kependudukan itu ada 16 digit. Itu banyak data-data angka-angka yang tidak valid, tidak sah. Misalnya, di Indonesia kan ada 34 provinsi masing-masing provinsi ada kode wilayah, provinsi. Misal Aceh kode 11, DKI 21 atau 31. Tidak ada kode provinsi di Republik Indonesia yang dengan kode 10. Tidak ada di Republik Indonesia kode 20 dan seterusnya. Ternyata ada puluhan juta, ada belasan juta nama yang dengan nomor kode tak valid itu," kata Hashim dalam program Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 12 Maret 2019. 

ILC yang dipandu Karni Ilyas, mengangkat tema 'Kubu 02 mencurigai DPT Pemilu 2019'. 

Menurut adik kandung Prabowo Subianto tersebut, DPT yang nomor kependudukannya janggal itu berdasarkan hasil investigasi timnya di sejumlah daerah. Menurut dia, masalah ini cukup serius, lantaran begitu signifikan angka yang tidak valid tersebut.

Belum lagi, kata dia, masih berdasarkan investigasi tim BPN, sampai sejauh ini masih terdapat DPT keliru yang padahal orangnya telah meninggal tetapi masih terdata sebagai pemilih.

"Jadi gini, Pak Karni, masalahnya, maaf ya, ada tanggal lahir orang-orang cukup banyak yang lahir tahun 1875 kalau tak salah. Berarti 140 tahun lalu, masih ada. Masih hidup. Ada 1880an, masih hidup. Bahkan ada satu dua orang yang lahir pada tahun lahir Tuhan Yesus. Berarti umurnya 2019 tahun, masih ada. Tapi saya kira itu salah ngetik ya. Salah memasukkan, tapi ada begitu (kasusnya)," kata Hashim.

Mendengar itu, Karni tertawa. Kemudian Hashim kembali memaparkan kembali data-data pihaknya. Kejadian ini dianalogikakan Hashim seperti pemilu 1960 di Amerika.

"Lalu ada juga banyak orang yang sudah mati, ya ini yang kami ingat saja, skandal di Amerika tahun 1960. Ternyata banyak orang mati, hidup kembali, seperti Lazurus dan nyoblos di Amerika. Ini kenyataan, ini kami sampaikan ke KPU. KPU juga akan periksa lagi. Banyak yang saya sebut tadi anomali. Kelainan. Lain daripada yang biasa," ujarnya. [vva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita