Karena Jokowi Hanya Takut Pada Tuhan

Karena Jokowi Hanya Takut Pada Tuhan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat ingatan Setiyardi Budiono kembali ke ruang persidangan. Di dalam debat kedua bersama penantangnya, Prabowo Subianto, Jokowi mengatakan dirinya hanya takut pada Tuhan. 

Setiyardi Budiono adalah pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat. Awal Januari 2019 dia menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman 8 bulan penjara.

Setiyardi diproses hukum bersama Darmawan Sepriyossa Asli, redaktur Obor Rakyat, karena tulisan mengenai siapa orang tua Jokowi. Keduanya dituduh mencemarkan nama baik.

Setyardi menceritakan di dalam persidangan dirinya meminta Majelis Hakim memanggil Jokowi. Setyardi yang duduk di kursi terdakwa merasa Jokowi perlu dihadirkan karena yang membuat laporan ke polisi.

"Lazimnya pelapor datang ke persidangan. Pak Jokowi sepatutnya menjelaskan ke Majelis Hakim secara terbuka. Apalagi perkara Pasal 310 yang dituduhkan termasuk delik aduan," tulis Setiyardi di akun facebooknya.

Setiyardi mengatakan jika Jokowi berani datang maka dirinya berhak mengajukan pertanyaan terkait materi laporan yang sudah disiapkannya kepada Jokowi.

Majelis Hakim sempat meminta JPU agar menghadirkan Jokowi selaku saksi korban. Namun Jokowi absen. Bahkan sidang ditunda beberapa kali karena Jokowi tidak datang.

"Akhirnya JPU hanya menyampaikan surat dari Mensesneg Praktikno ke Majelis Hakim. Isinya kurang lebih: 'Presiden Jokowi tak bisa hadir di persidangan Obor Rakyat'. Tentu saya kecewa. Tak bisa mengklarifikasi secara langsung apa kesalahan Obor Rakyat," kenang dia.

Karena dalam debat menyatakan tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT, Setyardi haqul yakin Jokowi berubah. Pekan lalu dia mengirim surat permintaan wawancara dan konfirmasi kepada Jokowi untuk dimuat dalam tabloid Obor Rakyat yang akan terbit dalam waktu dekat.

"Sekarang saya 1000% yakin Pak Jokowi akan memberikan waktu. Sebab beliau adalah sosok yang berani, hanya takut kepada Allah," demikian Setyardi. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA