Jumatan Bersama Prabowo

Jumatan Bersama Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Oleh Dhimam Abror Djuraid 
(Mantan Ketua PWI Jatim)

Prabowo jumatan di Masjid Agung Kauman, Semarang dan menghindari media. Jokowi jumatan di Garut dan bagi-bagi sertifikat tanah di masjid supaya diliput media.

Itulah bedanya. Prabowo dapat peluang untuk mendapat liputan media yang sangat besar. Banyak wartawan yang menunggunya di masjid kauman. Beberapa stasiun televisi nasional juga sudah bersiap untuk liputan live. Tapi, Prabowo memilih menghindar.

Ia masuk lewat pintu samping untuk menghindari kerumunan jamaah, dan supaya tidak melompati pundak jamaah. Masuk masjid Prabowo langsung shalat tahiyyatul masjid dua rakaat.

Kedatangannya menarik perhatian sebagian jamaah. Beberapa orang mengarahkan kamera ponselnya ke arah Prabowo. Bilal di samping mimbar sudah bersiap mengumandangkan azan kedua. Beberapa takmir yang melihat kehadiran Prabowo bergegas menjemput dan mempersilakan Prabowo pindah ke saf depan.

Semula Prabowo enggan, tapi takmir tetap mempersilakan Prabowo bergeser. Prabowo pun pindah ke saf depan. Ia shalat lagi dua rakaat setelah kumandang azan kedua. Kemudian ia khusyuk mendengarkan khutbah.

Sang khatib Dr. H. Abdul Halim menjelaskan bahwa Islam melihat perbedaan bukan sebagai bencana tapi sebagai rahmat dan berkat. Al Quran surat Al-Hujurat ayat ke-13 menjelaskan bahwa manusia sudah diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.

Perbedaan itu bukan untuk saling bermusuhan, tapi untuk saling mengenal. “Yang terbaik di antara semuanya adalah mereka yang paling bertakwa,” ujar khatib.

Usai shalat Prabowo tidak menunggu lama dan langsung bergegas meninggalkan masjid.

Puluhan jamaah mengikutinya dan berdesakan mengerumuninya. Beberapa orang meneriakkan takbir. Prabowo melayani salaman dan selfi sambil tetap bergegas menuju mobil.

“Sayang sekali saya gak bisa selfi,” kata seorang jamaah asal Semarang. Ia mengaku sudah menunggu sejak pagi untuk bisa bersalaman dan berfoto bersama Prabowo.

Kehadiran Prabowo singkat tapi impaknya masif. Kalau selama ini ada pertanyaan “Prabowo Jumatan dimana” yang juga dijadikan tagar, maka semuanya terjawab sudah. Antusiasme masyarakat Semarang sangat luar biasa untuk bertemu Prabowo. Liputan media juga sangat besar sampai televisi nasional menyiapkan siaran langsung.

Reaksi takmir masjid yang sempat menolak Prabowo justru menjadi berkah. Semula media tidak memberikan perhatian besar tapi kemudian berebut meliput. Tangan Tuhan telah bekerja.

Sementara itu, di Garut Jokowi jumatan di masjid kabupaten didampingi gubernur Jabar Ridwan Kamil. Setelah jumatan Jokowi tidak langsung pergi tapi malah bagi-bagi sertifikat tanah.

Kreatif sekali presiden kita ini. Bagi-bagi sertifikat tanah tidak cukup di kantor kabupaten ataupun kantor gubernur, bahkan masjid pun dipakai untuk bagi-bagi sertifikat.

Ibarat main bola Jokowi bukan sekadar offside, tapi sudah menggiring bola di luar lapangan dan tidak mempedulikan lagi garis lapangan. Tendang sana tendang sini, tidak peduli aturan yang penting bagaimana caranya bisa bikin gol.

Pasti banyak alasan kalau disebut Jokowi melakukan kampanye di masjid. Kalau Prabowo bicara lima menit di masjid pasti sudah langsung dilaporkan ke Bawaslu. Itulah bedanya. (*)

*) Pantauan dari Masjid Agung Kauman, Semarang.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita