Faisal Basri: Semoga Kasus CEO Bukalapak Memacu Perbaikan Anggaran R&D

Faisal Basri: Semoga Kasus CEO Bukalapak Memacu Perbaikan Anggaran R&D

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Bukapalak Achmad Zaky telah Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, kemarin (Sabtu, 16/2). 

Pertemuan terjadi usai kicauan bos platform commerce itu menyinggung soal anggaran riset dan pengembangan (research and development/R&D) heboh di lini masa Twitter. 

Namun lebih dipersoalkan warganet tulisan 'presiden baru' pada bagian bawah cuitan Zaky tersebut. 

Netizen yang kesal ramai-ramai memasang tanda pagar #uninstallbukalapak hingga sempat merajai trending topik Indonesia. Meski akhirnya terlempar berganti tagar #uninstalljokowi.  

Dalam pertemuan tertutup dengan Jokowi, Zaky mengklafikasi bahwa maksud anggaran riset untuk membangun Industri 4.0 bukan semata ditujukan ke pemerintah tapi juga ke pelaku bisnis.

Jokowi sendiri menegaskan tak tersinggung dengan adanya cuitan Zaky dan memastikan komitmen pemerintah untuk mengembangkan riset.  

Terkait dana riset, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah menganggarkan jumlah yang cukup besar. 

Faisal Basri berpendapat, polemik kicauan Zaky setidaknya membuka kesadaran baru bahwa anggaran R&D Indonesia ternyata masih kalah jauh dibanding negara lain di Asia.

"Semoga kasus pendiri Bukalapak membuka kesadaran baru betapa tertinggalnya kita untuk urusan R&D dan bertekad memacu diri," tulis Faisal melalui akun Twitternya @faisalbasri menyertai capture data anggaran R&D beberapa negara termasuk Indonesia berdasarkan sumber digital.rdmag.com. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita