Ucapan Said Aqil Dinilai Bahaya, Bisa Memecah Belah Umat

Ucapan Said Aqil Dinilai Bahaya, Bisa Memecah Belah Umat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hanafi Rais, tidak ambil pusing soal omongan Ketua Umum Pengurs Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj, yang mengatakan menteri agama, imam masjid, khotib, dan kepala KUA harus dari NU. Ia menilai itu pernyataan yang memecah belah.

"Ya saya kira terserah sajalah mau ngomong apa, masyarakat saya kira enggak akan terpancing dengan statement-statement yang sifatnya pecah belah kayak begitu ya," kata Hanafi di gedung DPR, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.

Menurut Hanafi, tidak ada dalil maupun aturan hukum soal materi yang disampaikan Said Aqil itu. Karena itu, putra Amien Rais itu mengingatkan Indonesia sebagai negara majemuk.

"Tidak bisa dipaksakan dari satu golongan saja. Iya, kalau bicara soal Islam tentu ya semuanya. Jadi kita enggak perlu terjebak pada salah satu ormas ya," kata Hanafi.

Ia mendorong agar ada kebersamaan umat Islam. Ia meminta agar masyarakat belajar dari kebersamaan umat 212.

"Kayak 212 itu kan kebersamaan umat Islam, seluruh sektor ada, seluruh ormas juga terlibat. Jadi, sebaiknya kita belajar dari situ," kata Hanafi.

Sebelumnya, Said Aqil meminta muslimat NU berperan di masyarakat. Selain peran agama, yang harus diambil oleh NU, Muslimat NU pun disebut perlu mengambil peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, dan peran kemasyarakatan.

"Muslimat keren, tidak? Hebat, tidak? Berperan? Supaya apa keren, wasaton, agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran agama, harus kita pegang, imam masjid, khotib-khotib, KUA-KUA harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua," kata Said kepada massa peserta acara Hari Lahir ke-73 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 27 Januari 2019.[viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita