Tolak Atlet Israel, Mahathir Bodoh Amat Malaysia Gagal Jadi Tuan Rumah

Tolak Atlet Israel, Mahathir Bodoh Amat Malaysia Gagal Jadi Tuan Rumah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menanggapi keputusan International Paralympic Committee's (IPC) yang membatalkan Malaysia sebagai tuan rumah World Para Swimming Championships 2019. Dilansir dari Channel News Asia pada Senin (28/1), Mahathir mengatakan, biarkan IPC membatalkan Malaysia sebagai tuan rumah. Ia bersikeras pada pendiriannya tak memberikan visa pada atlet Israel.

"Mereka ingin membatalkan, biarkan saja mereka membatalkan. Saya pikir mengapa dunia harus mengikuti apa yang dikatakan Israel. Saya tidak mengerti padahal dunia memiliki kekuatan tetapi masih harus mendengarkan Israel. Namun kami menegaskan tidak akan melakukannya," katanya ketika ditanya apakah ia kecewa dengan keputusan IPC.

IPC membuat keputusan pada pertemuan Dewan Pengurus di London pada hari Minggu, 27 Januari, setelah Kementerian Dalam Negeri Malaysia gagal memberikan jaminan kalau atlet renang Israel dapat berpartisipasi dalam kejuaraan dengan mendapatkan visa. Pertemuan itu dijadwalkan akan diadakan di Kuching, Sarawak mulai 29 Juli hingga 4 Agustus.

Terkait apakah pembatalan jadi tuan rumah itu akan mempengaruhi Malaysia jika ingin menjadi tuan rumah Olimpiade di masa depan. Mahathir mengatakan, "Jika kita tidak dapat menyelenggarakan Olimpiade, kita akan menjadi tuan rumah acara lainnya."

Ia menekankan, Malaysia tidak akan pernah memiliki hubungan dengan Israel. “Kami berpegang pada prinsip kami bahwa Israel adalah negara penjahat dan telah melanggar hukum internasional."

"Jadi kami memiliki hak untuk menyuarakan perasaan dan kebijakan kami sendiri," katanya. Ia menambahkan, tindakan Malaysia mirip dengan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang tidak mengizinkan orang asing tertentu masuk ke negara mereka.

"Mereka datang dari negara yang tidak mematuhi hukum internasional dan kami harus tetap berpegang pada prinsip kami," ujarnya.

Mahathir juga ditanyai tentang keputusannya untuk mengizinkan tim kriket Israel bermain di turnamen di Malaysia pada 1997, ketika dia juga Perdana Menteri. "Kami mengizinkan anak-anak sekolah Israel untuk datang ke sini (sebelumnya) untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Muslim bukan teroris tetapi orang normal, kami berbicara dengan orang-orang. Kami berperilaku baik dan tidak melakukan kesalahan pada mereka,” katanya. [JP]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita