Sudirman Said Sebut Ada Relawannya Dipaksa Pakai Kaos 01

Sudirman Said Sebut Ada Relawannya Dipaksa Pakai Kaos 01

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Masa kampanye akan berlangsung hingga 13 April mendatang. Masing-masing pasangan calon capres cawapres pun memiliki kesempatan untuk menyampaikan langsung visi misi mereka kepada warga.

Sayangnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengungkap kejadian tak mengenakkan selama masa kampanye ini. Katanya, mulai muncul rentetan intimidasi terhadap agenda kegiatan paslon jagoannya.

Melalui keterangan persnya, Sudirman yang juga Koordinator relawan Gerakan Masyarakat Prabowo-Sandiaga (Gema PADI) Jawa Tengah itu membeberkan peristiwa janggal satu per satu. Salah satunya terjadi di Grobogan, saat sejumlah relawan yang hendak menghadiri kegiatan kampanye Cawapres Sandiaga Uno, Sabtu (12/1) diadang beberapa orang.

"Beberapa truk yang akan hadir di acara kami itu diadang di perjalanan dipaksa kembali. Kemudian ketua panitianya didatangi sekelompok orang, ada satu tokoh masyarakat yang jadi pendukung kami didatangi beberapa orang,” kata Sudirman dalam keterangan resminya, Sabtu (12/1).

Lebih miris, lanjutnya, ada laporan peristiwa para relawan yang sudah tiba di lokasi acara malah diberi kaos pasangan nomor urut 01. Mereka dipaksa untuk memakainya di acara relawan tersebut. Saat ini pihak Sudirman tengah menanti informasi detailnya.

“Kalau ini benar, ini satu yang kurang baik, jelas-jelas itu tindakan ofensif secara fisik dan mental. Kalau lahan kampanyenya kan begitu besar, jadi tidak harus orang sedang bikin acara, kemudian diserang secara mental dan fisik, maksa memberi kaos kemudian dipaksa dipakai, juga memaksa memasang spanduk di tempat acara kami,” katanya.

Berdasarkan laporan tadi, Sudirman menyebut, padahal aparat keamanan dan Panwaslu ada dan mengetahui peristiwa tersebut. Namun nihil tindak lanjut terhadap aksi sekelompok orang yang mengganggu kampanye Sandiaga di Grobogan itu.

Belum lagi soal perobekan gambar dan bendera, baik partai maupun calon legislatif dari partai koalisi Prabowo-Sandi. “Kami tidak bisa mengatakan siapa yang mengerjakan itu, tapi yang jelas itu terjadi. Saya berharap kepada Bawaslu, aparat keamanan, penyelenggara pemilu harus betul-betul bertindak tegas,” harapnya.

Sudirman pun lantas membandingkannya dengan kinerja Bawaslu di Bogor. Yaitu saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dituding terlibat dukung mendukung salah satu paslon di Pilpres. Eks Mendikbud itu pada akhirnya terbukti tak melakukan unsur pidana pada peristiwa itu.

“Kemarin Pak Anies Baswedan cepat diproses meski kemudian disimpulkan tidak ada pelanggaran hukum. Tindakan cepat seperti ini harus terjadi untuk seluruh masyarakat. Saya mendengar kawan di Solo dan Grobogan, aparat, Bawaslu melihat, mudah-mudahan menjadi perhatian dan tidak terjadi lagi di Jateng,” paparnya.

Mengenai akan ada atau tidaknya pelaporan soal rentetan peristiwa di Grobogan tadi, Sudirman berujar langkah itu bukanlah tujuannya. Tetapi jika masalahnya serius, kemudian mengancam proses demokrasi Bawaslu wajib turun tangan.

Ke depan, eks cagub Jateng ini mengharap kejadian kekerasan seperti ini tidak kembali terulang. Masuk menjadi kontestan Pemilu, menurutnya, harus menawarkan kebaikan kepada publik.

“Kekerasan itu adalah wujud dari ketidakberadaban. Padahal pemilu adalah bentuk dari peradaban kita sebagai negara demokrasi. Jadi kekerasan berlawanan dengan niat dari pemilu,” pungkasnya. [JP]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita