Rocky Gerung: Kalau Iklannya Berlebihan, Berarti Bohong

Rocky Gerung: Kalau Iklannya Berlebihan, Berarti Bohong

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ego mempertahankan kekuasaan bisa menciptakan kemunafikan yang dibalut pencitraan belaka.

Begitu kata pengamat politik Rocky Gerung dalam diskusi bertajuk "2019, Adios Jokowi?" di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).

Salah satunya, dia mencontohkan iklan pemerintah untuk mempromosikan kesuksesan. Menurutnya, promosi merupakan hal yang wajar. Tapi harus tetap berbasis pada data dan fakta yang ada.

"Kalau iklan kalau dia berlebihan, bohong namanya," jelas Rocky.

Dia kemudian menukil teori relativitas Albert Einstein untuk menjelaskan mengenai hubungan antara ego mempertahankan kekuasaan dengan citra dan kemunafikan.

Dalam rumus itu dia mengganti variabel energi (E) dengan dengan ego, massa (M) diganti dengan munafik, dan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (C) diganti dengan pencitraan.

“Semakin C-nya dinaikkan, semakin C-nya pangkat dua naik, artinya semakin citranya naik. Itu sebetulnya dalam upaya untuk mempertahankan ego. E-nya mau dipertahankan. Itu yang mau disebut sebagai M, munafik. Ingat saja rumus Einstein itu, saya minta maaf sama Einsten karena plesetkan," urainya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita