Rizal Ramli: Sudah Waktunya Mas Jokowi Ngakui Nyagub dan Nyapres Dibayarin

Rizal Ramli: Sudah Waktunya Mas Jokowi Ngakui Nyagub dan Nyapres Dibayarin

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional pasangan (BPN) Hashim Djojohadikusumo menyatakan dirinya berkali-kali dimintai bantuan oleh Jokowi terkait Pencalonan dirinya sebagi gubernur DKI pada Pilkada 2012.  

“Saya punya datanya, beliau (Jokowi) itu beberapa kali datang ke saya dan minta bantuan. Jadi kalai dibilang biaya kampanye, ya itu uangnya dari saya,” jelas Hashim kepada awak media.

Tokoh nasional, Rizal Ramli melontarkan kritikan pedas terkait hal tersebut.  “Wah, gini toh ceritanya. Sudah waktunya Mas @jokowi mengakui bahwa banyak keluarkan uang waktu nyagub dan nyapres, walaupun dibayari, bukan duit sendiri,” tulis Rizal pada akun Twitternya @RamliRizal yang sekaligus memention ke akun milik Jokowi, yakni @jokowi, hari ini.

Kendati demikian, Rizal juga memberikan isyarat kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, bahwa pembiayaan kampanye tidak menggunakan biaya yang sedikit.

“Sudah waktunya juga Mas @prabowo mengakui bahwa biaya politik sangat tinggi, jadi sumber korupsi. Dan sudah waktunya, kedua capres bertekad utk melakukan reformasi pembiayaan politik,” tambah Rizal.

Rizal Ramli memang jauh sebelumnya menyatakan bahwa pembiayaan partai politik seharusnya sudah dilakukan perubahan sistem. Karena menurutnya kondisi saat ini yang terjadi dimana politisi yang menjadi pejabat cenderung menjalankan praktik korupsi atas adanya tekanan kebutuhan dari parpol.

“Jauh sudah saya katakan, bahwa parpol harus dibiayai oleh negara. Ini untuk mengurangi tingkat korupsi di Indonesia, dan dI Eropa, seperti di Australia, di New Zealand, sudah seperti itu,” tegasnya, saat dihubungi melalui telepon selulernya malam ini.

Mantan Manko Ekuin di era Gusdur ini menambahkan, sudah seharusnya partai tidak lagi menggangu politisinya yang duduk di legislatif maupun kepala daerah. “Sudahlah, tugas partai mencari kader yang bisa menyelesaikan masalah, jangan malah bikin masalah,” tutupnya. [HT]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita