Pencoretan BW dan Topan ICW Datang dari Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin

Pencoretan BW dan Topan ICW Datang dari Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi menyayangkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah mencoret dua aktivis antikorupsi sebagai panelis debat capres pertama yang digelar 17 Januari 2019.

Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo dicoret sebagai panelis dalam debat capres-cawapres dengan tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme tersebut.

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (5/1/2019), mengatakan, pencoretan kedua nama tokoh antikorupsi sebagai panelis debat tersebut bermula dari masukan kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Jadi ceritanya begini, kan saya ikut mendampingi tim inti yang dikoordinasi oleh Mas Priyo (Priyo Budi Santoso/Wakil Ketua BPN), mereka tidak mau dengan usulan kami Pak BW (Bambang Widjojanto) menjadi panelis. Mereka minta BW di-drop. Kubu kami juga minta mereka mencoret satu panelis rekomendasi dari mereka, siapa saja. Tapi kami terkejut kenapa malah nama Adnan Topan ICW yang mereka coret," tutur Habiburokhman.

Padahal Topan merupakan rekomendasi kubu Jokowi-Ma'ruf. "Jadi jelas, penolakan kedua tokoh antikorupsi ini sebagai panelis berasal dari kubu Jokowi-Maruf," ujarnya.

Ia juga merasa heran, mengapa kubu Jokowi-Ma'ruf seakan alergi dengan kedua tokoh yang sejauh ini memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai pegiat antikorupsi.

"Kami juga tidak paham dengan pihak sana (Jokowi-Ma'ruf), mengapa seorang yang memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi malah ditakuti. Kalau bersih kenapa risih?," tanya Habiburokhman.

Kubu Prabowo-Sandi, kata dia, selama ini tidak pernah mempermasalahkan siapapun yang akan menjadi panelis debat capres. termasuk kedua nama yang dicoret KPU tersebut.

"Intinya dari kami, siapapun nama yang diajukan pihak sana maupun KPU kami anggap semuanya bagus. Kalau perlu, meski Adnan Topan itu rekomendasi mereka, kembalikan saja lagi jadi panelis. Kami tidak masalah. Sekali lagi, kalau bersih kenapa risih? Dulu janjinya memperkuat KPK, sekarang seperti alergi dengan yang pro pemberantasan korupsi," kata Ketua DPP Partai Gerindra ini.[tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita