Kisi-Kisi KPU Untuk Paslon Ternyata Gagal Mendidik Pemilih

Kisi-Kisi KPU Untuk Paslon Ternyata Gagal Mendidik Pemilih

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Debat perdana yang berlangsung Kamis malam (17/1) lalu berakhir tanpa kebaruan dari masing-masing pasangan capres dan cawapres. 

Setidaknya ini yang tergambar dari telesurvei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC) sebelum dan sesudah debat perdana Pilpres 2019 . 

Hasil telesurvei menunjukkan 61,3 persen responden setuju tidak ada hal baru Jokowi tidak menawarkan hal baru dalam isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. 

Sedangkan 54,1 persen responden menilai Prabowo juga tidak menawarkan hal yang baru. 

Harapan pendidikan politik dengan memberikan kisi-kisi terhadap paslon ternyata tidak efektif dengan sedikitnya responden yang belajar hal baru dari debat perdana kemarin. 

"KPU harus mempertimbangkan untuk tidak memberikan kisi-kisi pada debat selanjutnya karena ternyata tidak efektif mendidik pemilih seperti yang diharapkan,” jelas Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam rilisnya. 

Telesurvei ini juga menunjukkan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno dipersepsikan mampu menjawab pertanyaan oleh 72,5 persen pemilih dibandingkan dengan lawannya, Ma'ruf Amin yang hanya 20,6 persen responden. 

"Faktor Sandiaga ini memang lebih dominan dibandingkan Ma’ruf Amin. Sayangnya dalam debat, Sandiaga hanya mendapat porsi sekitar 20 persen saja," imbuh Kunto. 

Data ini didapat dalam telesurvei Rabu (17/1) hingga Jumat Siang (19/1). Data panel responden berjumlah 2.499 orang yang diperoleh melalui teknik multistage random sampling dan telah diwawancara secara tatap muka pada tahun 2018. Dari jumlah ini hanya 463 responden atau 18,52 persen yang merespon telesurvei KedaiKOPI bersama KCI.

"Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam menginterpretasikan dan megeneralisasi hasil survei ini terkait bias non-respon yang tinggi," terang Kunto

Lebih lanjut Kunto menyebutkan, 463 responden yang merespon pada wawancara pra debat, sebanyak 372 responden atau 80 persen mengatakan akan menonton debat. Namun setelah debat hanya 230 responden (49,7 persen) yang benar-benar menonton debat. Sisanya tidak jadi menonton debat karena faktor-faktor seperti mati listrik, harus bekerja, atau tertidur. 

Survei pada 463 responden ini memiliki margin of error ±4,55 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA