Keributan Warnai Acara Deklarasi Dukung Jokowi di Yogya

Keributan Warnai Acara Deklarasi Dukung Jokowi di Yogya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Acara 'Deklarasi Jogja Dukung Jokowi' yang digelar Aliansi Masyarakat Yogyakarta di Yogyakarta diwarnai aksi bentrok antar oknum yang diduga simpatisan parpol. Kepala Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja (TKD KIK) DIY, Bambang Praswanto, membenarkan insiden tersebut. 

"Memang saya dapat laporan di beberapa tempat (terjadi bentrok), tidak hanya Ngampilan tapi ada di Jogokaryan, ada di Umbulharjo, ada di tempat-tempat lain," jelas Bambang saat dihubungi detikcom, Minggu (27/1/2019).

"Jadi perlu saya tegaskan bahwa ini bukan acara tim kampanye, yang kedua bukan acara PDI Perjuangan. Ini acaranya laskar-laskar yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Yogyakarta. Saya sudah bilang sama polisi," lanjut Ketua DPD PDIP DIY ini.

Dijelaskannya, sejumlah elemen masyarakat tergabung dalam Aliansi Masyarakat Yogyakarta memang menggelar acara 'Deklarasi Jogja Dukung Jokowi' di Kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta siang tadi. Sejumlah laskar PDIP hadir di acara ini.

Dalam prosesnya, muncul ketegangan antar elemen masyarakat saat berlangsung konvoi. Alhasil sejumlah laskar menjadi korban dan harus mendapatkan perawatan medis. Bambang tak mengetahui apa pemantik bentrok tersebut.

"Saya tidak tahu (penyebabnya), ini kan kalau kita ingat sejarah antara merah dan hijau pasti (bentrok) terus ya kalau ketemu, itu sejarah lama. Sehingga titik-titik pun jelas misalnya titiknya Ngampilan, titiknya Jogokaryan, Itu kan petanya jelas," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang Bambang terima, bentrok antar laskar mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Kini ketegangan antar laskar yang sempat terjadi mulai mereda. Bambang pun menyesalkan terjadinya bentrok dalam acara tersebut.

"Saya dapat laporan, polisi memang nyegati beberapa (sepeda motor) yang blombongan ditilangi polisi. Kalau enggak salah mulai jam 16.00 WIB ada laporan bentrok-bentrok, terus ada foto-foto korban. Jadi memang memprihatinkan, memprihatinkan," tutupnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita