Demokrat: Kalau Diwakili Timses, Sekalian Saja Mega Lawan SBY

Demokrat: Kalau Diwakili Timses, Sekalian Saja Mega Lawan SBY

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Demokrat menyesalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menolak usulan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalalm penyampaian visi misi pasangan capres-cawapres.

Dalam usulan itu, BPN meminta agar penyampaian dilakukan langsung oleh capres dan cawapres. Sementara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menginginkan agar sosialisasi visi misi sebatas disampaikan timses.

Alih-alih mengabulkan salah satu usulan, KPU justru membatalkan debat tersebut.

Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari menyayangkan keputusan itu. Menurut Imelda, KPU seharusnya mengabulkan permintaan BPN. Sebab, superstar dalam sebuah pilpres adalah sang calon presiden. 

“Kita ini milih presiden bukan timses. Superstar itu capres dan cawapres,” terangnya, Sabtu (5/1).

Tugas KPU, kata dia, adalah menjadi fasilitator agar rakyat tahu apa yang akan dilakukan para capres jika menang. 

“Agar visi misi paslon diketahui rakyat. Bukan malah dibatalkan acara visi misi tersebut,” tegasnya.

Sementara itu Ketua DPD Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Heri Sebayang menilai bahwa penyampaian visi misi yang diwakili timses merupakan hal yang aneh. 

Jika memang harus timses yang diturunkan, maka dia menyarankan agar kedua kubu menghadirkan mantan Presiden keempat RI Megawati Soekarnoputri melawan Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai perwakilan masing-masing.

“Kalau memang timses yang mewakili capres untuk menyampaikan visi dan misi, gimana kalau sekalian saja Pak SBY dan Ibu Megawati yang memakili masing-masing capres. Kalau ini mungkin rakyat juga setuju,” ujarnya dalam akun Twitter @herisby70 yang dikicau ulang Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA