Tak Direspons Kedubes RRT, Aksi Bela Muslim Uighur Dapat Meluas dan Memanas

Tak Direspons Kedubes RRT, Aksi Bela Muslim Uighur Dapat Meluas dan Memanas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aksi Bela Tauhid, Bela Muslim Uighur dinilai akan lebih meluas dan panas seiring tak adanya respons dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustaz Bachtiar Nasir, usai mengikuti aksi bela Muslim Uighur di depan Kedubes Tiongkok, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). 

"Tidak ada, dia (Kedubes RRT) tutup. Ini akan terus memanas bisa jadi akan datang lagi Jumat depan atau minggu lain, dan ini tidak berhenti," kata Ustaz Bachtiar. 

Dikatakan, aksi bela Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Tiongkok tersebut akan terus didatangi umat Muslim hingga jelang Maghrib.

"Yang pulang kerja bisa ribuan yang datang, dan acara sampai Maghrib semua datang di sini dengan satu tujuan yaitu simpati kepada saudara mereka di Uighur," tuturnya.

Menurut Ustaz Bahtiar, aksi bela Muslim Uighur digelar lantaran lambatnya pemerintah dan lembeknya sikap negara yang membuat rakyat bergerak sendiri.

"Hari ini ternyata (kedubes) ditutup dan ini bisa memancing datang lagi (massa) kalau seperti ini," ungkapnya.

Aksi tersebut, kata Ustaz Bahtiar, dapat meluas kepada aksi lainnya yang berkaitan dengan Negara Tiongkok. 

"Tadi ada yang teriak ingin ada yang boikot prodak-prodak China di Indonesia misalnya dan ini kontra produktif kalau pemerintah tidak segera bersikap," imbuhnya.

Pihaknya, tambah Ustaz Bahtiar, juga menuntut agar Organisasi Kerja sama Islam (OKI) segera bersikap untuk menyelamatkan kemanusiaan dan hak beragama Muslim Uighur. 

"Di antara tuntutan kita juga tentu secara khusus kepada pemerintah China atas nama rakyat Indonesia segeralah memberikan hal yang positif kepada kami. Setidaknya tunjukkan bahwa Anda memang sudah berubah atas nama kemanusiaan menghentikan semua intimidasi terhadap saudara kami di Uighur," pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita